Bola.net
·25. November 2024
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·25. November 2024
Bola.net - Debut Ruben Amorim sebagai pelatih Manchester United dalam hasil imbang 1-1 melawan Ipswich Town menunjukkan secercah perubahan. Namun, beberapa masalah mendasar MU tampaknya membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan.
Dengan jeda internasional yang hanya menyisakan sedikit waktu untuk berlatih, Amorim tetap berhasil menanamkan beberapa pola permainan yang menjanjikan.
Formasi 3-4-3 yang diterapkannya memberi keseimbangan baru bagi MU. Terlihat jelas bahwa ada beberapa hal yang telah ditekankan Amorim, terutama memanfaatkan wing-back seperti Amad Diallo dalam rencana serangan.
Gol cepat MU, yang berawal dari pergerakan Diallo, menjadi bukti pentingnya peran ini.
Dalam pendekatan Amorim, Bruno Fernandes dan Alejandro Garnacho, yang bermain di belakang Marcus Rashford, ditempatkan lebih sempit dibanding biasanya. Garnacho, yang biasanya bermain melebar, mengadopsi peran baru yang lebih sentral.
Hal ini memungkinkan dua keuntungan utama: membuka ruang bagi wing-back untuk maju, dan memberikan peluang kepada Garnacho dan Fernandes untuk menyerang langsung ke gawang ketika menerima bola.
Perubahan ini membuat serangan United terlihat lebih dinamis dan berbahaya, terutama di babak pertama. Beberapa kali, Garnacho dan Fernandes berhasil menusuk dari area tengah, menciptakan ancaman yang lebih tajam dibandingkan akhir masa kepelatihan Erik ten Hag.
Namun, konsistensi serangan ini tidak bertahan hingga babak kedua, yang kemungkinan menjadi salah satu hal yang perlu dievaluasi Amorim.
2 dari 3 halaman
Babak kedua menjadi bukti bahwa Amorim masih membutuhkan waktu untuk menyempurnakan sistemnya.
MU terlihat kesulitan menciptakan peluang, dan Amorim tampaknya akan kecewa karena timnya gagal memanfaatkan momentum awal. Sebagian besar kredit layak diberikan kepada Ipswich, yang mampu menyesuaikan strategi mereka.
Tim tuan rumah menurunkan intensitas permainan mereka di babak kedua, memilih untuk bertahan lebih dalam dan mengisi ruang-ruang yang sebelumnya dimanfaatkan oleh MU.
Pendekatan ini menstabilkan permainan hingga Ipswich menyegarkan lini depan mereka dengan pergantian pemain, membuat MU semakin kesulitan menembus pertahanan.