Bola.com
·10 November 2024
In partnership with
Yahoo sportsBola.com
·10 November 2024
Bola.com, Jakarta - Sosok Bayu Eka Sari belum lama berkecimpung di sepak bola Indonesia. Ia dikenal sebagai satu di antara pelatih muda dan potensial, yang kini bekerja untuk klub BRI Liga 1, Dewa United.
Ia lahir di Makassar pada 26 Oktober 1990. Usianya baru 34 tahun, namun ia sudah punya bekal dengan menjadi asisten pelatih di klub sepert RANS Nusantara, Persib Bandung, dan sekarang Dewa United.
Advertisement
Tidak ada pengalaman sebagai seorang pesepak bola profesional yang dimilikinya. Murni semua karena hasratnya sebagai penggila sepak bola sejak kecil.
Siapa sangka, momen delapan tahun silam adalah titik awal untuk bisa berkecimpung di sepak bola Indonesia. Ya, saat itu Bayu Eka Sari masih menjadi suporter Timnas Indonesia yang sedang berlaga di Piala AFF edisi 2016, dan berkandang di Stadion Pakansari, Bogor.
Lantas bagaimana ceritanya, Bayu Eka Sari akhirnya bisa berkecimpung di sepak bola Indonesia, hingga pernah masuk jajaran tim pelatih Timnas Indonesia menjadi asisten Luis Milla?
Wujudkan Impian
Sebelum melamar pekerjaan di PSSI hingga akhirnya diterima, Bayu Eka masih berstatus sebagai karyawan di salah satu perusahaan di Jakarta. Namun, ia mengaku jenuh dengan rutinitas di pekerjaanya, dan selalu terbayang untuk bisa bekerja di dunia sepak bola.
Hingga akhirnya, bang BES diterima untuk bekerja di PSSI. Ia sempat ditanya perihal penguasaan bahasa Spanyol, karena ia dipoyeksikan menjadi penerjemah Luis Milla. Jodoh itu pun datang, Bayu Eka secara resmi bekerja di federasi sepak bola Indonesia dan menjadi asisten pelatih asal Spanyol itu.
Luis Milla tercatat menangani Timna Indonesia dalam periode 2017 hingga 2018 setelah perhelatan Asian Games di Jakarta.
"Akhirnya dapat kerja di federasi ditanya bisa bahasa apa, saya bilang bisa bahasa Eropa (Spanyol, Prancis, dan Portugis). Saya teleponan sama Luis Milla dan nyambung hingga menjadi asistennya," ujar Bayu Eka.
"Banyak teman yang menyayangkan saya keluar dari perusahaan. Saya enggak happy, mau rileks, dan mau nonton sepak bola. Akhirnya keterima sampai di office federasi setelah tidak mempekerjakan Luis Milla."
"Tapi lama-lama muncul hasrat untuk ke lapangan, saya keluar dengan bekal lisensi B untuk jadi asisten pelatih RANS Nusantara," lanjutnya.