FIFA Rilis Putusan 63 Halaman yang Tolak Banding Malaysia atas Skandal 7 Pemain Naturalisasi: Bukan Kesalahan Teknis, tapi Pemalsuan Dokumen | OneFootball

FIFA Rilis Putusan 63 Halaman yang Tolak Banding Malaysia atas Skandal 7 Pemain Naturalisasi: Bukan Kesalahan Teknis, tapi Pemalsuan Dokumen | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.com

Bola.com

·18 November 2025

FIFA Rilis Putusan 63 Halaman yang Tolak Banding Malaysia atas Skandal 7 Pemain Naturalisasi: Bukan Kesalahan Teknis, tapi Pemalsuan Dokumen

Article image:FIFA Rilis Putusan 63 Halaman yang Tolak Banding Malaysia atas Skandal 7 Pemain Naturalisasi: Bukan Kesalahan Teknis, tapi Pemalsuan Dokumen

Bola.com, Jakarta - FIFA telah merilis hasil keputusan setebal 63 halaman yang menolak banding Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) atas skandal tujuh pemain naturalisasi ilegal.

Ketujuh pemain itu ialah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.


OneFootball Videos


Keputusan Komite Banding FIFA yang ditetapkan pada 3 November 2025 itu dipimpin oleh Neil Eggleston sebagai ketua serta Dan Kakaraya dan Samuel Ram yang menjadi anggota.

FIFA tidak menerima alasan FAM yang mengatakan bahwa terjadi "kesalahan teknis dalam proses pengiriman dokumen yang dilakukan oleh staf administrasi" ketika mendaftarkan tujuh pemain naturalisasi itu ke FIFA.

"Beralih pada pernyataan FAM, Komite secara tegas menolak upaya FAM untuk memperkecil tingkat keseriusan tindakannya dengan menggambarkan perubahan sengaja pada dokumen status sipil resmi sebagai sekadar 'penyesuaian administratif'. Faktanya, pengakuan dari Sekretaris Jenderal FAM yang menyatakan bahwa anggota administrasi FAM 'terlibat dalam menangani dan memformat beberapa salinan akta kelahiran… termasuk konten yang diubah' merupakan pengakuan langsung atas tindakan pemalsuan dokumen," tulis keputusan Komite Banding FIFA bernomor 251.

"Komite menilai bahwa pernyataan lanjutan darinya bahwa langkah-langkah tersebut 'bukan pengganti untuk memperoleh salinan tersertifikasi atau kutipan resmi, dan juga tidak diotorisasi sebagai proses verifikasi resmi' menegaskan bahwa asosiasi secara sadar menyerahkan dokumen yang dipalsukan kepada FIFA dalam konteks proses kelayakan pemain," jelasnya.

View publisher imprint