Bola.net
·7 de enero de 2025
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·7 de enero de 2025
Bola.net - Patrick Kluivert dilaporkan bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia. Pria asal Belanda itu akan menggantikan tugas Shin Tae-yong yang dipecat sejak hari Senin, 6 Januari 2025 lalu.
PSSI belum mengumumkan secara resmi bahwa Kluivert akan jadi pelatih Indonesia. Namun, Ketua PSSI, Erick Thohir, menyebut bahwa pelatih baru akan diumumkan pada 12 Januari 2025 mendatang.
Jurnalis Fabrizio Romano melaporkan bahwa Kluivert telah menyepakati kontrak dengan PSSI. Eks pelatih Curacao menerima kontrak berdurasi dua tahun, dengan opsi perpanjangan selama dua tahun.
Kluivert terakhir kali melatih klub asal Turki, Adana Demirspor, pada Desember 2023 lalu. Lantas, seperti apa gambaran taktik Kluivert sebagai pelatih? Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Patung perunggu Johan Cruyff di luar markas Barcelona, Camp Nou (c) FCB
Setelah pensiun sebagai pemain, Kluivert punya banyak karier. Bukan hanya sebagai pelatih, dia pernah jadi Direktur Olahraga di PSG. Bukan hanya itu, Kluivert juga pernah jadi Penasehat Strategis untuk Timnas Curacao.
Jurnalis Shilarze Saha Roy pernah membuat ulasan tentang karier melatih Kluivert di situs resmi FIFA. Roy menyebut Kluivert menganut filosofi melatih yang diterapkan oleh Johan Cruyff. Dia adalah seorang Cruyffian.
"Kluivert selalu percaya pada gaya sepak bola menyerang dan terus menggunakan taktik yang sama dalam perannya sebagai pelatih kepala Curacao," ulas Roy.
Apa yang ditulis Roy terkonfirmasi lewat catatan statistik Kluivert sebagai pelatih. Dari 80 laga yang pernah dimainkan, tim racikan Kluivert mampu bikin 184 gol. Twente U-21 mampu bikin 116 gol dari 46 laga di bawah kendali Kluivert.
2 dari 4 halaman
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dalam konferensi pers jelang melawan Filipina di Piala AFF 2024. (c) Bola.net/Abdul Aziz
Saat melatih Curacao, tulis Roy, Kluivert mampu membujuk pemain-pemain berdarah Belanda untuk bergabung. Dia juga mengubah gaya bermain Curacao dari sepak bola reaktif menjadi lebih berorientasi menyerang.
"Curacao meninggalkan 'gaya reaktif' mereka dan mulai membangun serangan dari belakang, memainkan lebih banyak umpan di lapangan dalam upaya untuk mempertahankan penguasaan bola, dan menciptakan gerakan dengan mengandalkan umpan dan kecepatan," tulis Roy.
Merujuk pada gambaran yang dibuat Roy, filosofi Kluivert bisa dibilang sebagai antitesis Shin Tae-yong. Sebab, pelatih asal Korea Selatan itu dikenal dengan gaya pragmatis. Indonesia acap kali bertahan di area sendiri.