Gara-gara Insiden Rebut Penalti: Udinese Bakal Jual Lorenzo Lucca | OneFootball

Bola.net - Lorenzo Lucca kini berada di ujung tanduk setelah insiden penalti yang membuat gaduh dalam pertandingan melawan Lecce. Udinese dilaporkan mempertimbangkan untuk menjual penyerang muda ini pada bursa transfer musim panas mendatang.

Insiden tersebut terjadi ketika Lucca mengambil penalti meskipun kapten Florian Thauvin sudah ditunjuk sebagai eksekutor. Tindakan ini memicu ketegangan di dalam tim, dan Lucca langsung ditarik keluar setelah eksekusi.

Situasi ini menimbulkan berbagai spekulasi mengenai masa depan Lucca, dengan klub-klub besar seperti Juventus dan AC Milan mulai memperhatikan langkahnya. Dengan nilai pasar yang mencapai sekitar €30 juta, Lucca menjadi salah satu opsi menarik di bursa transfer.

Dampak Insiden Penalti

Setelah insiden tersebut, Udinese berencana untuk memberikan sanksi berupa denda kepada Lucca. Media lokal menganggap tindakan Lucca sebagai sesuatu yang "memalukan" dan "tidak dapat dijelaskan" untuk seorang pemain profesional.

Kehadiran Kenan Davis yang hampir pulih dari cedera juga membuat posisi Lucca di tim inti terancam. Jika tidak segera memperbaiki situasi ini, Lucca berisiko kehilangan tempatnya dalam susunan pemain utama.

Dengan situasi yang semakin tegang, Lucca harus bersiap menghadapi konsekuensi dari tindakannya. Mengingat banyaknya perhatian yang didapat, masa depan sang penyerang akan sangat bergantung pada performanya ke depan.

2 dari 2 halaman

Ketertarikan Klub-klub Besar

Sebelumnya, AC Milan menunjukkan minat pada Lucca sebelum mereka merekrut Santiago Gimenez dari Feyenoord dengan biaya €32 juta. Kini, Lucca kembali menjadi perhatian, terutama oleh Juventus yang mencari pengganti Dusan Vlahovic yang kabarnya bakal dilepas musim panas ini.

Juventus memiliki beberapa target dalam daftar, termasuk Victor Osimhen, tetapi Lucca tetap menjadi alternatif yang menarik. Nilai pasar Lucca saat ini berada di kisaran €30 juta, yang membuatnya layak dipertimbangkan oleh klub-klub besar.