Bola.net
·3 de marzo de 2025
Thiago Motta Akui Marah Besar Setelah Juventus Tersingkir di Coppa Italia

In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·3 de marzo de 2025
Bola.net - Setelah Juventus tersingkir dari Coppa Italia, pelatih Thiago Motta menyampaikan rasa kekecewaannya. Ia mengungkapkan bahwa timnya melakukan kesalahan yang seharusnya bisa dihindari.
Dalam pertandingan melawan Empoli, Juventus mengalami kekalahan dalam adu penalti. Ini membuat Motta merasa marah dan frustrasi terhadap performa anak asuhnya.
Motta juga mengambil langkah tak biasa dengan mengumpulkan seluruh skuad untuk menginap sebelum pertandingan melawan Hellas Verona. Ia berharap keputusan ini dapat memotivasi timnya untuk tampil lebih baik.
Ekspresi pemain Juventus saat adu penalti melawan Empoli di perempat final Coppa Italia 2024/2025. (c) Marco Alpozzi/LaPresse via AP
Thiago Motta menegaskan bahwa Juventus selalu bermain untuk meraih kemenangan, bukan sekadar formalitas. Dia menyatakan bahwa timnya akan terus memberikan yang terbaik di setiap pertandingan, meski harus mengakui kegagalan di Coppa Italia.
"Kami selalu bermain untuk menang, apalagi saat ini. Kami akan terus memberikan yang terbaik di lapangan dalam setiap pertandingan, kecuali di laga terakhir di Coppa Italia," ujar Motta, seperti dilaporkan oleh TMW.
"Ambisi kami adalah menambahkan tiga poin demi tiga poin untuk mencapai tujuan kami, dengan komitmen, pengorbanan, determinasi, dan ambisi. Kami harus mengerahkan semua energi untuk bermain dengan baik, secara teknis, fisik, dan penuh karakter," tambahnya.
2 dari 3 halaman
Motta mengaku sangat kecewa dengan performa timnya melawan Empoli. Dia merasa marah karena pemainnya melakukan kesalahan yang seharusnya tidak terjadi, terutama setelah 39 laga sebelumnya.
"Ada kekecewaan besar dari semua pihak. Saya marah setelah pertandingan karena saya sangat mencintai pemain saya dan saya mengenal mereka dengan baik. Tapi kami melakukan kesalahan yang seharusnya tidak boleh terjadi," kata Motta.
"Saya melihat mereka setiap hari, dan kami tidak melakukannya di laga terakhir. Kami tidak mengambil tanggung jawab di lapangan, kami membuat diri sendiri dalam kesulitan. Kami sudah berbicara, dan diskusi kami selalu positif dan konstruktif," lanjutnya.
Ketika ditanya apakah dia masih mendapat dukungan dari manajemen dan pemain, Motta menjawab dengan singkat namun tegas: "Ya."