VIDEO: Dari Jordi Amat hingga Ole Romeny, Perjalanan Timnas Indonesia dari STY ke Kluivert Menuju Piala Dunia 2026 | OneFootball

VIDEO: Dari Jordi Amat hingga Ole Romeny, Perjalanan Timnas Indonesia dari STY ke Kluivert Menuju Piala Dunia 2026 | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.com

Bola.com

·1 de septiembre de 2025

VIDEO: Dari Jordi Amat hingga Ole Romeny, Perjalanan Timnas Indonesia dari STY ke Kluivert Menuju Piala Dunia 2026

Imagen del artículo:VIDEO: Dari Jordi Amat hingga Ole Romeny, Perjalanan Timnas Indonesia dari STY ke Kluivert Menuju Piala Dunia 2026

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia terus menunjukkan perkembangan luar biasa dalam lima tahun terakhir. Dari Piala Asia hingga Kualifikasi Piala Dunia 2026, skuad Garuda kini makin ditakuti lawan. Salah satu kunci sukses itu adalah program naturalisasi pemain keturunan.

Tapi, bagaimana perbedaan program naturalisasi di era Shin Tae-yong dengan era Patrick Kluivert? Yuk kita bahas!


OneFootball Videos


Di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong sejak tahun 2020, PSSI gencar melakukan naturalisasi pemain keturunan.

Pemain pertama di era ini adalah Jordi Amat, bek berpengalaman yang resmi menjadi WNI pada November 2022 dan langsung debut di Piala AFF.

Setelah itu, sederet nama besar ikut bergabung, seperti Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ragnar Oratmangoen, Maarten Paes, dan banyak lagi.

Mereka menjadi tulang punggung Timnas Indonesia. Terbukti, Garuda berhasil lolos ke 16 besar Piala Asia 2023, kemudian melaju hingga semifinal Piala Asia U-23 2024, dan kini bersiap tampil di Piala Asia 2027.

Pencapaian gemilang lain adalah menahan imbang Arab Saudi, Bahrain, bahkan Australia, serta mengalahkan Arab Saudi 2-0 di Jakarta. Era STY benar-benar membuat Timnas Indonesia naik kelas!

Awal tahun 2025, PSSI menunjuk Patrick Kluivert, legenda Belanda, sebagai pelatih baru. Strateginya jelas, memaksimalkan potensi pemain keturunan, terutama dari Belanda.

Beberapa wajah baru langsung hadir. Ole Romeny, striker muda yang tajam dan langsung mencetak 3 gol dari 4 laga. Dean James, opsi segar di sisi kiri. Joey Pelupessy, gelandang pekerja keras yang makin sulit digeser. Hingga Emil Audero, kiper tangguh yang jadi alternatif Maarten Paes.

Perpaduan mereka dengan pemain lokal seperti Marselino Ferdinan, Rizky Ridho, dan Ricky Kambuaya, membuat kedalaman skuad Garuda semakin komplet.

Jika dibandingkan, era STY jelas melahirkan lebih banyak pemain naturalisasi karena ia bekerja lima tahun bersama Timnas.

Namun, era Kluivert baru berjalan beberapa bulan saja dan sudah menambah amunisi penting bagi Garuda. Dengan kontrak dua tahun plus opsi perpanjangan, masih banyak waktu bagi Kluivert dan PSSI untuk memperkuat skuad lewat pemain keturunan lain di masa depan.

Satu hal yang pasti, baik di era STY maupun Patrick Kluivert, program naturalisasi membuat Timnas Indonesia makin kuat dan makin dekat dengan mimpi tampil di Piala Dunia 2026!

Ver detalles de la publicación