Bhayangkara FC
·2 février 2025
In partnership with
Yahoo sportsBhayangkara FC
·2 février 2025
TUBAN – Kritik keras ditujukan kepada wasit, Irfan Wahyu Wijanarko, yang memimpin laga tuan rumah Persela Lamongan menjamu Bhayangkara Presisi FC di Stadion Tuban Sport Center, Tuban, Sabtu (1/2). Di mana beberapa keputusan wasit asal Yogyakarta tersebut sangat merugikan The Guardian sebagai tim tamu.
Laga Bhayangkara Presisi FC dijamu Persela berakhir imbang 1-1. Di mana gol yang dicetak The Guardian diukir oleh Dendy Sulistyawan. Hasil itu pun berakhir hingga peluit panjang dibunyikan. Dengan hasil itu, sementara Bhayangkara Presisi FC masih memimpin klasemen Grup Y babak 8 besar Liga 2 dengan koleksi tujuh poin.
Di luar dari hasil imbang yang didapat Awan Setho Raharjo dkk, keputusan-keputusan Irfan mendapat kritik keras dari winger Bhayangkara Presisi FC, Ali Koroy. Pemain berusia 23 tahun itu, menilai jika keputusan Irfan memberikan penalti kepada The Guardian adalah keputusan yang salah.
Dan yang lebih fatal dari itu, adalah ketika Irfan tidak memberikan Bhayangkara Presisi FC penalti ketika striker The Guardian, Fareed Sadat, secara jelas dilanggar setelah ditarik oleh salah satu pemain Laskar Joko Tingkir, julukan Persela, di dalam kotak penalti.
Apa yang sampaikan Ali memang jelas adanya. Setelah dari vidio siaran langsung pun, jelas terlihat jika jersey Fareed ditarik oleh pemain bernomor punggung 24 yaitu Yoga Adiatama.
“Ada beberapa keputusan yang merugikan kita. Wasit menurut saya tadi pada menit-menit akhir harusnya itu penalti. Akan tetapi ya mungkin wasit tidak berpihak kepada kita di pertandingan tadi,” ungkap Ali.
“Peluang kami yang terakhir jelas-jelas jika mereka menarik striker kami dan wasit atau hakim garis pasti melihat hal tersebut,” sambungnya. (*)