Stats Perform
·15 Oktober 2021
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·15 Oktober 2021
Salah satu palang pintu timnas Indonesia U-23 Alfeandra Dewangga menilai Australia merupakan lawan yang sangat berat untuk dihadapi dalam pertandingan Grup G kualifikasi Piala Asia U-23.
Australia menjadi satu-satunya calon lawan Indonesia di ajang ini, menyusul mundurnya Brunei Darussalam dan Tiongkok. Situasi ini membuat timnas U-23 akan melakoni laga kandang-tandang pada 27 dan 30 Oktober di Stadium Dushanbe, Tajikistan.
Dewa, sapaan Alfeandra, mengungkapkan, Australia merupakan lawan yang tidak mudah dihadapi. Kendati demikian, ia menyimpan harapan skuad Garuda Muda dapat melangkah ke putaran final Piala Asia U-23 tahun depan.
“Alhamdulillah saya sangat senang kembali mendapat kepercayaan dari Shin Tae-yong. Australia lawan yang sangat berat. Saya berharap bisa menjadi starting eleven, dan membawa timnas U-23 lolos ke Piala Asia,” ucap Dewa melalui kanal YouTube resmi PSSI.
Skuad timnas U-23 telah menjalani latihan di Tajikistan sebagai persiapan menghadapi Australia. Namun mereka harus berjuang mengatasi hawa dingin di Tajikistan. Sebagai informasi, saat ini suhu udara di Tajikistan sekitar 13 hingga 16 derajat celsius.
Bahkan pada pagi hari suhu bisa mencapai sekitar empat hingga tujuh derajat. Segenap anggota timnas Indonesia U-23 masih merasa kesulitan dengan cuaca tersebut ketika baru tiba. Hal itu diakui Dewa menjadi salah satu kendala dalam persiapan.
“Meski perjalanan jauh untuk sampai ke sini, kondisi saya sangat baik. Saya dan rekan-rekan menikmati latihan yang diberikan pelatih Shin Tae-yong,” kata pemain PSIS Semarang berusia 20 tahun tersebut.
“Untuk kondisi cuaca, perlu adaptasi lagi, karena cuaca [antara] di sini dan di Indonesia sangat jauh berbeda.”
Sebelumnya, Tae-yong menyatakan, keputusan Brunei dan Tiongkok mundur dari kualifikasi Piala Asia U-23 tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena itu membuat hanya peringkat teratas grup yang berhak lolos ke putaran final.
“Seharusnya AFC (konfederasi sepakbola Asia) harus mempertimbangkan masalah seperti ini. Sekarang kami rugi, karena hanya peringkat pertama saja yang lolos,” ucap juru taktik asal Korea Selatan itu.