Belum Sempat Pimpin Pertandingan, Eks Manajer Pilih Norwich Cabut Dari Klub Rusia | OneFootball

Belum Sempat Pimpin Pertandingan, Eks Manajer Pilih Norwich Cabut Dari Klub Rusia | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·3 Maret 2022

Belum Sempat Pimpin Pertandingan, Eks Manajer Pilih Norwich Cabut Dari Klub Rusia

Gambar artikel:Belum Sempat Pimpin Pertandingan, Eks Manajer Pilih Norwich Cabut Dari Klub Rusia

Mantan manajer klub Liga Primer Inggris Norwich, Daniel Farke, memilih untuk cabut dari Krasnodar FK -- klub asal Rusia yang baru mengontrak dirinya sejak Januari lalu. Farke sudah memimpin latihan, tapi sama sekali belum memainkan satu laga resmi.

Keputusan Farke untuk hengkang dari Krasnodar diterima pihak klub dengan baik. Tentunya hal ini dia lakukan karena dampak invasi Rusia ke Ukraina sejak akhir bulan lalu, yang membuat keluarga Farke pun merasa khawatir, hingga istri menyuruhnya pulang.


Video OneFootball


Semestinya Farke memulai debut kepelatihan untuk Krasnodar pada 27 Februari lalu, melawan Lokomotiv Moskwa. Tapi pertandingan tersebut ditunda karena kondisi antara Rusia dan Ukraina memanas, sehingga seluruh kompetisi dihentikan sementara.

Krasnodar mengumumkan keputusan Farke untuk meninggalkan mereka, dan klub menerimanya. Bukan hanya Farke yang cabut, tapi juga staf pelatihnya. "Pada 2 Maret, petinggi Krasnodar dan Daniel Farke mencapai kesepakatan tentang pemutusan kontrak dengan persetujuan bersama para pihak," tulis mereka.

"Asisten pelatih Farke, Edmund Riemer, Chris Domogalla, dan Christopher John, meninggalkan klub bersama pelatih asal Jerman tersebut. Klub Sepakbola Krasnodar berterima kasih kepada staf pelatih atas pekerjaan yang telah dilakukan, dan semoga mereka beruntung dalam karier mereka selanjutnya," tutup mereka.

Farke gabung dengan Krasnodar tepatnya pada 17 Januari, dan gejolak yang terjadi di kawasan sana saat ini telah membuat keluarganya khawatir. Tentunya Farke menjadi salah satu personal yang menentang segala bentuk perang, dan tak ingin invasi Rusia ke Ukraina terjadi.

"Setelah hampir dua bulan, sayangnya tanpa memainkan pertandingan liga, kami telah meminta dengan rasa sakit di hati kami untuk membatalkan kontrak," ucap Farke.

"Perkembangan politik baru-baru ini dan permohonan dari anak-anak, istri, keluarga, dan teman-teman kami untuk kembali ke rumah mengarah pada keputusan yang dipikirkan dengan matang ini."

"Sulit bagi kami karena kami disambut dengan hangat di sini. Dalam waktu singkat kami membangun persatuan besar orang-orang dari berbagai negara yang ingin kami tuju untuk tujuan olahraga kami, dengan sukacita dan kesenangan. Sayangnya, masalah kehidupan yang serius telah menimpa kita."

Sepakbola Rusia ikut tidak kondusif karena invasi negara mereka ke Ukraina. FIFA sudah melarang segala elemen sepakbola Rusia untuk ambil bagian dalam event internasional, dan banyak pihak yang menolak untuk bertanding melawan timnas atau klub Rusia.