Bolasport.com
·6 Juli 2022
In partnership with
Yahoo sportsBolasport.com
·6 Juli 2022
BOLASPORT.COM - Pelatih anyar Paris Saint-Germain, Christophe Galtier, ingin PSG lebih dulu jadi tim yang menakutkan di Liga Prancis sebelum mengalihkan fokus ke Liga Champions.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, PSG memperkenalkan Christophe Galtier sebagai pelatih anyar pada Selasa (5/7/2022).
Galtier meneken kontrak jangka pendek dengan PSG hingga dua tahun mendatang.
Pelatih berusia 55 tahun tersebut tahu target terbesar yang dibebankan padanya adalah memenangi Liga Champions untuk PSG.
Namun, Galtier menyiratkan bahwa trofi turnamen antarklub Eropa itu tidak serta-merta menjadi prioritas utama.
“Saya akan punya banyak pemain kelas dunia di skuad saya dan semua akan fokus. Hal pertama yang harus PSG lakukan adalah menjadi tim yang menghibur di liga domestik,” kata Galtier, dikutip BolaSport.com dari situs resmi PSG.
“Setelah itu, baru kami akan menghadapi Liga Champions. Di awal musim selalu ada 4-5 klub yang berpeluang juara Liga Champions, tetapi pada akhirnya hanya ada satu.”
“Sebuah klub tidak bisa memenangi Liga Champions hanya dengan modal nama besar pemain. Butuh kerja keras.”
“PSG, para pemain, dan penggemar semua punya ambisi yang sama.”
“PSG akan mencoba mengondisikan tim semaksimal mungkin dan berada dalam performa terbaik saat bermain di Liga Champions.”
“Namun, hasil musim lalu mengindikasikan Liga Champions sangat sulit untuk dimenangi dengan banyaknya momen yang di luar dugaan,” tutur Galtier lagi.
Liga Champions memang adalah trofi yang diidam-idamkan PSG.
Prestasi terbaik PSG di turnamen tersebut adalah menembus final pada musim 2019-2020 sebelum kalah dari Bayern Muenchen pada partai puncak.
Pada musim 2021-2022, PSG tersisih di babak 16 besar oleh Real Madrid dengan agregat 2-3.
Dengan pergantian pelatih dari Mauricio Pochettino ke Christophe Galtier, beberapa pihak menyoroti kurangnya pengalaman Galtier untuk mengomandani tim di turnamen selevel Liga Champions.
Galtier paham dengan keraguan yang ditujukan kepadanya.
“Saya paham jika ada yang skeptis soal pengalaman saya di Liga Champions. Saya pertama mengalami Liga Champions sebagai asisten pelatih, lalu sebagai pelatih Lille,” ujar Galtier.
“Namun, saya sudah belajar banyak,” tutur Galtier menambahkan.
Sebaliknya, Galtier lebih yakin dengan kemampuannya beradaptasi di kompetisi Liga Champions dengan modalnya malang-melintang di Liga Prancis.
“Punya pengalaman di Liga Prancis akan memberi saya kesempatan lebih cepat menyesuaikan diri," kata Galtier.
“Saya juga tahu hampir semua pemain PSG karena sudah sering bertemu.”
“Jangan lupa, jika PSG menjadi juara Liga Prancis di akhir musim ini, maka kami akan menjadi satu-satuya tim yang mengoleksi 11 gelar," tutur Galtier melanjutkan.
Saat ini, Paris Saint-Germain dan Saint-Etienne memang sama-sama berada di puncak klasemen peraih gelar Ligue 1 terbanyak.
PSG dan Saint-Etienne kompak mengoleksi 10 titel Liga Prancis.