90min
·28 Januari 2024
In partnership with
Yahoo sports90min
·28 Januari 2024
Momen ketika seorang pemain akademi bersinar di tempat senior menjadi bagian penting bagi suporter seorang klub. Tetapi kadang pemain itu perlu dijual untuk memberikan pendapat, dan terdapat banyak klub yang untung dari penjualan tersebut.
Berikut adalah sepuluh klub dengan keuntungan tertinggi dari penjualan pemain-pemain akademi dalam sepuluh tahun terakhir, berdasarkan data yang dihimpun dari CIES Football Observatory – diurutkan dari pendapatan terendah ke tertinggi.
Dejan Kulusevski sempat membela Atalanta sebelum dipinjamkan ke Parma dan dijual ke Juventus. / Marco Canoniero/GettyImages
Satu-satunya perwakilan Liga Italia dalam daftar ini, Atalanta memperoleh keuntungan yang signifikan dari penjualan pemain-pemain akademi mereka dibandingkan pesaing-pesaing mereka di tingkat domestik. Sebagai konteks, Inter menjadi klub berikutnya dari Italia dengan keuntungan tertinggi dari penjualan pemain akademi dengan total 134 juta Euro / 115 juta Paun.
Pemain yang memberikan keuntungan tertinggi kepada La Dea adalah Dejan Kulusevski, yang dijual ke Juventus dengan harga 32 juta Euro. Mereka juga memperoleh 27 juta Paun dari penjualan Alessandro Bastoni ke Inter. Selain itu, Andrea Conti dijual ke AC Milan dengan harga 21 juta Paun, ditambah dengan penjualan Amad Diallo ke Manchester United dengan harga 18 juta Paun (yang masih dapat meningkat).
Cole Palmer sempat menunjukkan potensi tinggi di akademi Manchester City sebelum dijual ke Chelsea. / Catherine Ivill/GettyImages
Menciptakan akademi yang dapat memberi kesuksesan menjadi salah satu tujuan utama dari proyek jangka panjang di City, dengan investasi bernilai tinggi dalam sepuluh tahun terakhir.
Hasil dari proyek tersebut mulai terlihat jelas dalam beberapa tahun terakhir. Pemain-pemain seperti Phil Foden, Micah Hamilton, Oscar Bobb, dan Rico Lewis berperan di tim senior.
Cole Palmer yang pindah ke Chelsea dengan harga 40 juta Paun berperan dalam keberadaan Man City di daftar ini. Mereka juga memperoleh 25 juta Paun dari penjualan Kelechi Iheanacho ke Leicester City pada 2017.
City dapat merasakan pengalaman di mana mereka kebobolan gol dari mantan pemain akademi mereka.
Harry Kane menjadi pemain termahal yang dijual Tottenham Hotspur / Visionhaus/GettyImages
Tottenham masuk ke daftar ini setelah menjual Harry Kane ke Bayern Munchen. Harga 86 juta Paun dari penjualan itu menjadi bagian signifikan dari total 220 juta Paun secara keseluruhan.
Andros Townsend menjadi salah satu pemain yang memberi keuntungan dengan harga 13 juta Paun. Sementara sebagian besar lainnya dijual dengan harga di bawah 10 juta Paun, tetapi semuanya menambahkan keuntungan secara keseluruhan.
Joao Mario menjadi pemain termahal dari akademi Sporting dalam satu dekade terakhir. / Carlos Rodrigues/GettyImages
Sporting menjadi salah satu klub Portugal yang aktif menjual pemain akademi mereka. Joao Mario yang dijual ke Inter pada 2016 menjadi pemain dengan keuntungan tertinggi seharga 38,7 juta Paun, disusul Nuno Mendes yang dijual ke PSG pada 2022 dengan harga 33 juta Paun.
Selkain itu juga ada beberapa pemain seperti Gelson Martins, Joao Palhinha, Adrien Silva, dan Rafael Leao yang memberikan kontribusi.
Kylian Mbappe menjadi bintang di Monaco sebelum dijual ke PSG / VALERY HACHE/GettyImages
Monaco menjadi klub dengan jumlah penjualan pemain terendah pada daftar ini, tetapi penjualan 18 pemain membuat mereka memperoleh keuntungan 280 juta Paun. Penjualan Kylian Mbappe ke PSG pada 2018 dengan harga 155 juta Paun memberi dampak signifikan.
Apabila tidak memasukkan penjualan Mbappe, juga ada penjualan pemain yang mungkin Anda kenal seperti Benoit Badiashile (32,7 juta Paun) ke Chelsea, dan Layvin Kurzawa (21,5 juta Paun) ke PSG.
Monaco juga banyak menjual pemain yang mereka beli dari klub lain dan kemudian dilepas dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Mason Mount menjadi satu dari sederet lulusan akademi Chelsea yang dijual dalam lima tahun terakhir. / Richard Heathcote/GettyImages
Chelsea menjadi salah satu klub yang memperoleh peningkatan pendapatan signifikan dari penjualan pemain akademi dalam beberapa tahun teerakhir. Hal ini terlihat jelas dari rencana mereka untuk menggalang dana untuk memperkuat skuad senior mereka.
Terdapat pendapatan sebesar 264 juta Paun dari penjualan pemain akademi pada 2019 hingga 2023, setelah mereka mencatatkan 35 juta Paun pada 2014 hingga 2018. Keuintungan terbesar datang dari penjualan Mason Mount ke Man United (55 juta Paun), disusul Tammy Abraham ke AS Roma (34 juta Paun).
Selain itu The Blues juga memperoleh keuntungan dari penjualan beberapa pemain lain seperti Fikayo Tomori, Marc Guehi, Nathan Ake, dan Ruben Loftus-Cheek.
Mungkin Anda terkejut melihat Real Madrid di daftar ini, mengingat mereka juga dikenal sebagai salah satu klub yang sering membayar mahal untuk pemain bintang.
Achraf Hakimi menjadi pemain akademi yang memberi keuntungan tertinggi dengan harga 37 juta Paun ketika dijual ke Inter pada 2020. Sergio Reguilon menyusul ketika dijual ke Tottenham dengan harga 28,5 juta Paun, selain itu juga ada beberapa pemain lain seperti Marcos Llorente, Jese Rodriguez, dan Alvaro Morata juga dijual dengan keuntungan yang signifikan.
Malo Gusto menjadi salah satu pemain akademi yang dijual Lyon. / Eurasia Sport Images/GettyImages
Mengingat Lyon tidak termasuk dalam klub yang sukses di tingkat Eropa dalam satu dekade terakhir, keberadaan mereka di peringkat ketiga dalam daftar ini cukup mengejutkan.
Penjualan Alexandre Lacazette ke Arsenal dengan harga 46,5 juta Paun memberikan keuntungan tertinggi. Kemudian penjualan Bradley Barcola ke PSG dengan harga 39 juta Paun, ditambah dengan Castello Lukeba ke RB Leipzig, serta Malo Gusto ke Chelsea, Corentin Tolisso ke Bayern Munchen, dan Samuel Umtiti ke Barcelona juga memberi keuntungan tinggi.
Matthijs de Ligt dan Frenkie de Jong menjadi dua pemain termahal dari akademi Ajax. / Soccrates Images/GettyImages
Ajax menjadi salah satu klub yang dikenal dengan akademi mereka. Ini menjadi bagian dari budaya yang penting di klub tersebut. Penjualan pemain akademi dan rekam jejak kesuksesan di luar Belanda memberikan daya tarik tersendiri bagi klub tersebut.
Penjualan Frenkie de Jong ke Barcelona pada 2019 dengan harga 65 juta Paun masih menjadi rekor hingga kini. Disusul dengan Matthijs de Ligt ke Juventus dengan harga yang serupa. Selain itu penjualan Jurrien Timber dan Donny van de Beek juga memberi keuntungan tinggi.
Ajax mencatatkan 36 penjualan pemain akademi dalam sepuluh tahun terakhir, yang menjadi bukti dari rekam jejak kurikulum kepelatihan yang mereka terapkan.
João Félix menjadi pemain termahal dalam sejarah Benfica / SOPA Images/GettyImages
Benfica memiliki keunggulan jauh dibandingkan dengan klub lainnya di daftar ini, dan memang dikenal sebagai klub yang aktif menghasilkan pemain berbakat. Umumnya pemain yang berasal dari klub itu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bersinar setelah dijual.
Penjualan Joao Felix ke Atletico Madrid pada 2019 dengan harga 113 juta Paun memberikan keuntungan tertinggi. Ruben Dias (61 juta Paun) dijual ke Man City, Goncalo Ramos (68 juta Paun) dijual ke PSG, dan memberi keuntungan tinggi. Klub Portugal itu juga menjual cukup banyak pemain yang dapat disebut kurang terkenal.