Suara.com
·19 Desember 2022
In partnership with
Yahoo sportsSuara.com
·19 Desember 2022
Suara.com - From zero to hero, dari tadinya cuma seorang caretaker kini menjadi pelatih legendaris Argentina. Itulah kisah Lionel Scaloni yang baru saja sukses membawa negaranya juara Piala Dunia 2022. Pelatih berusia 44 tahun itu pun membuktikan dirinya bukan juru taktik sembarangan.
Sebagai pemain, karier Scaloni bisa dibilang tidak gemerlap. Dia dulunya 'hanya' seorang bek kanan dengan cuma memperkuat klub-klub 'tanggung' Eropa seperti Deportivo La Coruna, Lazio dan West Ham United.
Bersama Timnas Argentina, Scaloni pun hanya mengantongi 7 caps dari periode 2003-2006 sebagai pemain.
Sebagai pelatih, Scaloni pun hanya menukangi Timnas Argentina U-20 sebelum jadi pelatih tim senior Albiceleste --julukan Timnas Argentina, setelah sebelumnya juga sempat jadi asisten pelatih Argentina dan juga Sevilla di bawah Jorge Sampaoli sebagai pelatih kepala.
Banyak fans sepak bola, bahkan suporter Argentina sendiri, meragukan hingga menentang keputusan AFA (PSSI-nya Argentina) ketika menunjuk Scaloni sebagai pelatih tim senior, menggantikan Sampaoli menyusul kegagalan di Piala Dunia 2018.
Saat itu, AFA rencananya hanya mempekerjakan Scaloni sebagai caretaker alias pelatih interim Argentina untuk dua laga ke depan sampai akhir tahun 2018. Namun, masa kerja Scaloni akhirnya diperpanjang hingga akhirnya jadi pelatih tetap.
Pelatih Timnas Argentina, Lionel Scaloni. [Twitter Timnas Argentina]
Fans Argentina jadi semakin gemas lantaran staf pelatih Scaloni adalah para legenda hidup Albiceleste dengan nama besar macam Pablo Aimar, Roberto Ayala, hingga Walter Samuel.
Namun, semua keraguan itu dijawab Scaloni dengan prestasi mentereng. Usai membawa Argentina juara ketiga di Copa America 2019, Scaloni menjadi nahkoda utama Tim Tango untuk memenangkan tiga trofi prestisius sekaligus!
Scaloni mengantar Argentina mengangkat trofi Copa America 2021 mengalahkan tuan rumah Brasil, sang rival abadi, di laga final. Itu adalah gelar Copa pertama Argentina dalam 28 tahun.
Setahun kemudian, Scaloni membawa Argentina memenangkan edisi pertama Finalissima, pertandingan yang mempertemukan juara bertahan Piala Eropa kontra juara bertahan Copa America. Argentina mengalahkan Italia dengan skor mencolok 3-0 pada Juni lalu.
Teraktual, mantan wing-back itu sukses membawa negaranya juara turnamen sepak bola paling bergengsi sejagat, Piala Dunia. Pencapaian yang tentunya fenomenal setelah Argentina puasa jadi juara dunia selama 36 tahun.
Argentina asuhan Scaloni jadi kampiun usai mengalahkan Prancis pada laga final Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Qatar, Senin (19/12) dini hari WIB. Albiceleste menang adu penalti 4-2 setelah pertandingan 120 menit berakhir imbang 3-3.
Scaloni pun mencatat rekor jadi satu-satunya orang Argentina yang sukses menyandingkan deretan gelar prestisius itu hanya dalam rentang waktu 17 bulan!
Scaloni juga masuk buku sejarah Argentina sebagai orang pertama negara tersebut yang mampu mengawinkan gelar Copa America dan Piala Dunia untuk Albiceleste.
Ya, cuma Scaloni yang bisa, prestasi ini tak pernah bisa direalisasikan oleh pelatih Argentina mana pun dalam sejarah!
Well, sekarang waktunya untuk angkat topi setinggi-tingginya buat pria bernama lengkap Lionel Sebastian Scaloni itu. Ya, sang juru taktik sudah membuktikan bahwa dirinya bukan pelatih kaleng-kaleng.