Stats Perform
·28 Juni 2018
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·28 Juni 2018
Striker tim nasional Iran Sardar Azmoun memutuskan pensiun dari sepakbola internasional di usianya yang baru 23 tahun.
Azmoun, yang mendapat julukan "Messi-nya Iran", menyatakan kalau ibunya menderita sakit yang serius akibat penghinaan yang telah diterimanya.
Azmoun, yang mencetak 23 gol dari 33 pertandingan untuk Iran sebelum turnamen Piala Dunia 2018, gagal mencetak gol di Rusia dan timnya hanya finis di peringkat ketiga Grup B, di belakang Spanyol dan Portugal.
Di masa kualifikasi Piala Dunia 2018, Azmoun bahkan mampu mencetak 11 gol dari 14 pertandingan. Ia tampil penuh 90 menit di tiga pertandingan Grup B, yakni Iran mengalahkan Maroko, kalah dari Spanyol, dan imbang lawan Portugal.
Akibat kegagalannya menjebol gawang lawan di turnamen ini, Azmoun mendapat banyak kitik yang itu membuat ibunya sakit parah.
"Ibu saya telah mengatasi penyakit yang serius dan saya senang," ujar Azmoun, yang bermain klub sepakbolanya di Rusia untuk Rubin Kazan, seperti dikutip BBC Sport.
Sayangnya, karena kekejaman beberapa orang, dan dengan penghinaan yang saya dan rekan-rekan terima, penyakitnya bertambah parah."
"Ini membuat saya dalam posisi yang sulit di mana saya memilih yang satu atau yang lain, dan sebagai hasilnya saya pilih ibu saya."
Azmoun, yang menjalani debutnya untuk Iran di usia 19 tahun, merupakan pencetak gol terbanyak kelima dalam sejarah timnas.
Langsung