Stats Perform
·8 April 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·8 April 2022
Diego Simeone adalah salah satu pelatih dengan gaji tertinggi di dunia sepakbola, tapi ia juga disebut sebagai juru taktik yang paling percaya takhayul.
Awal pekan ini terungkap bahwa Simeone telah mengulangi setiap detail dari kemenangan Atletico Madrid atas Manchester United di Liga Champions, meski kemudian harus kalah dari Manchester City.
Mengacu pada yang dilaporkan oleh El Chiringuito, kedua penerbangan ke Manchester ditempuh dari kota Madrid pada pukul yang sama yakni 11:30.
Sementara Atleti juga melakukan perjalanan dengan bus yang sama dan tinggal di hotel yang sama seperti terakhir mereka bertandang melawan United di leg kedua babak 16 besar Liga Champions pada pertengahan Maret, ketika itu mereka menang 1-0 di Old Trafford.
Marcos Llorente adalah pemain yang dipilih untuk menemaninya menghadiri kedua konferensi pers, baik lawan United mau pun City. Juga sama halnya dengan jadwal jumpa pers serta latihan tim, Simeone menyusunnya sama persis.
Hanya saja, sayangnya hasilnya berbeda, Atleti harus kalah tipis 1-0 saat mengunjungi markas City dalam duel leg pertama perempat-final Liga Champions, Rabu (6/4) kemarin.
Pada Desember lalu, Guilherme Siqueira, yang pernah bermain untuk Atleti selama tiga tahun, menjelaskan seperti apa Simeone di balik layar.
Menurut bek sayap asal Brasil itu, pelatih asal Argentine tersebut kukuh menerapkan jadwal prapertandingan yang telah disusunya dan daftar lagu yang sama dimintanya untuk selalu diputar di bus dan juga ruang ganti stadion Wanda Metropolitano.
Terlebih lagi, Simeone selalu melakukan aksi takhayul yang melibatkan penggunaan bola setelah pemanasan jelang pertandingan.
"Atleti memiliki staf pelatih paling percaya takhayul yang pernah saya lihat dalam sejarah sepak bola, saya belum pernah melihat yang seperti itu," kata Siqueira kepada ESPN Brasil.
"Kami memiliki protokol ketika meninggalkan hotel, di bus dan sampai saat pertandingan. Di bus daftar musik yang sama harus selalu dimainkan. Juga di ruang ganti."
"Ketika kami kembali setelah melakukan pemanasan, Simeone selalu memukul bola dengan tangannya hingga mengenai tanah. Sebelum membuat lingkaran dengan para pemain, ia memberikan bola kepada kapten. Kapten melakukan hal yang sama dan harus seperti itu, ia selalu seperti itu."
"Saya butuh beberapa saat untuk memahami ritual prapertandingannya. Ketika saya tiba, saya hanya melihat apa yang saya bisa dan apa yang tidak bisa saya lakukan."
Daftar musik yang disukai Simeone biasanya mencakup genre Reggaeton, Spanyol, dan Latin. Dan ada suatu ketika itu lupa diputar, ia pun marah.
"Suatu hari musik di bus berhenti berputar dan ia mendadak gila dan marah, seolah-olah kami bermain dan tertinggal 1-0," lanjut Siqueira.
"Ia berteriak 'nyalakan musiknya!' Saya cuma bisa menenangkannya waktu itu."
Takhayul lainnya adalah Simeone selalu mengenakan setelah pakaian serba hitam. Selain itu, El Cholo juga menolak untuk berjabat tangan dengan manajer lawan setelah pertandingan dan selalu langsung bergegas menuju lorong stadion.