Stats Perform
·26 Mei 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·26 Mei 2022
Edinson Cavani dicap "memalukan" oleh legenda Manchester United Paul Scholes, yang mempertanyakan komitmennya selama musim 2021/22.
Pemain Uruguay itu hanya mencetak dua gol dalam 20 penampilan di semua kompetisi untuk Setan Merah selama musim yang sulit bagi klub.
Mantan striker Paris Saint-Germain itu akan habis kontraknya bulan depan dan telah dikonfirmasi bahwa dia tidak akan ditawari kontrak baru.
Cavani mencetak 17 gol selama musim pertamanya di Old Trafford, yang membuat perpanjangan satu tahun kontraknya tampak seperti langkah cerdik dari klub pada musim panas lalu.
Namun, ia justru kesulitan tampil reguler selama kampanye keduanya karena kombinasi cedera, kehilangan performa dan kedatangan Cristiano Ronaldo.
Scholes malah menilai Cavani tidak selalu berkomitmen penuh dengan klub, menyinggung ketidakhadirannya saat kalah di Piala FA melawan Middlesbrough pada Februari kemarin.
Mantan gelandang Inggris itu percaya penderitaan Cavani adalah simbol dari musim buruk United secara umum, yang membuat mereka finis di urutan keenam di Liga Primer.
Scholes juga mempertanyakan apakah bos baru Erik ten Hag akan mendapatkan dukungan dari hierarki klub untuk menghidupkan kembali kekayaan mereka.
"Cavani saya pikir memalukan tahun ini, dia hampir tidak pernah bermain," katanya kepada Premier League Productions.
"Dia absen dari pertandingan melawan Middlesbrough karena harus melakukan perjalanan pulang dari mana pun dia berada.
"Lucunya, sejak pertandingan Middlesbrough itu saya rasa United hanya menang lima kali dari 18 pertandingan atau apalah sejak saat itu.
"Ini memalukan, manajer ini [Ten Hag] sekarang membutuhkan dukungan.
"Siapa yang akan membantunya melakukan itu? Klub di lantai atas [direksi] masih sedikit berantakan, kami tidak begitu tahu."
Manajer interim United Ralf Rangnick mengonfirmasi penampilan Cavani melawan Crystal Palace adalah yang terakhir untuk klub sebagaimana kontraknya berakhir pada 30 Juni.
Karir Setan Merah-nya berakhir dengan catatan buruk karena dia muncul untuk memberikan jari tengah kepada seorang pendukung saat hendak naik ke bus tim setelah pertandingan di Selhurst Park.
Pemain berusia 35 tahun itu telah dikaitkan dengan kepindahan ke Spanyol sementara klub-klub di Amerika Selatan juga diyakini tertarik padanya.