Stats Perform
·16 Februari 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·16 Februari 2022
Mantan bek Manchester United Rio Ferdinand menyebut duo Arsenal Gabriel Magalhaes dan Granit Xhaka pemain "tidak berguna" karena tidak disiplin.
The Gunners sedang dilanda krisis kedisiplinan, dengan pasukan Mikel Arteta lebih sering dikartu merah ketimbang mencetak gol sepanjang 2022.
Arteta sendiri sampai mengaku ia kehabisan akal untuk menangani masalah ini, dengan Xhaka dan Gabriel menjadi dua pemain dengan catatan kedisiplinan terburuk.
Xhaka sudah diganjar empat kartu merah di Liga Primer Inggris sejak tiba di London utara setelah Euro 2016, sementara Gabriel sendiri sudah diusir keluar lapangan dua kali semenjak gabung Arsenal pada 2020.
Keduanya pun sama-sama baru saja dikartu merah, Gabriel dihukum ketika kalah dari Manchester City di tahun baru, dan Xhaka harus mandi lebih cepat setelah tekel sembrononya saat disingkirkan Liverpool di semi-final Piala Liga Inggris.
Hal itu mengundang kecaman dari Ferdinand, yang cuma pernah dikartu merah sekali sepanjang kariernya di EPL.
Ketika ditanya apakah kecenderungan mereka mendapat kartu akibat dari tidak disiplin atau terlalu gegabah, Ferdinand menjawab pada podcast Vibe with FIVE: "Dua-duanya."
"Terkadang Anda harus berpikir ketika akan menekel: 'Apakah ini waktu yang tepat?'"
"Itulah yang membedakan pemain top dengan pemain lumayan. Jika Anda tak bisa mengandalkan seorang pemain, maka mereka tidak berguna."
Teranyar, Arsenal kembali harus bermain dengan 10 pemain ketika Gabriel Martinelli menerima dua kartu kuning dalam lima detik kala mengalahkan Wolves 1-0 11 Februari lalu.
"Saya sudah kehabisan akal [untuk menyetop kartu merah Arsenal]," ungkap Arteta kepada BT Sport pasca-laga tersebut.
"Kami menyulitkan diri sendiri dengan kartu merah dan harus berjuang keras. Menang dengan 10 pemain itu sangat kecil kemungkinannya."
The Gunners bakal kembali beraksi dengan melawan Brentford di Liga Primer, Sabtu (19/2), dan Arteta bakal berharap pemainnya bisa memutus rentetan indisipliner demi menjaga asa empat besar.