Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual | OneFootball

Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bolatimes.com

Bolatimes.com

·6 Agustus 2025

Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual

Gambar artikel:Eks Pelatih FC Twente dan Pemain Keturunan Ditahan Kasus Pelecehan Seksual

Bolatimes.com - Jamory L., pelatih asal Belanda berusia 44 tahun, ditahan oleh otoritas di Siprus atas dugaan kasus pelecehan seksual terhadap pemain di bawah umur, serta permintaan foto-foto eksplisit dari para pemain muda.

Kabar ini pertama kali dilansir oleh harian ternama Belanda, De Telegraaf, pada Rabu (6/8). Jamory L., yang juga merupakan pemilik klub lokal Siprus APEA Akrotiri, telah ditahan sejak pertengahan Juli 2025.


Video OneFootball


Menurut laporan tersebut, ia dituduh melakukan serangkaian tindakan yang tidak pantas terhadap pemain muda yang berada di bawah pengawasannya.

“Pelatih itu diduga tidak hanya melakukan pelecehan seksual, tetapi juga mengirim pesan bernada seksual dan meminta foto telanjang dari para pemain muda,” tulis De Telegraaf.

Bahkan, disebutkan bahwa L. menawarkan uang dan benda-benda seksual sebagai imbalan agar para pemain menuruti permintaannya.

Beberapa korban diduga sempat terperdaya dengan bujuk rayu tersebut.

Lebih mengerikan, suasana di sekitar komunitas sepak bola setempat disebut diliputi ketakutan, karena L. diduga mengancam mereka yang mencoba mengungkap kasus ini.

Skandal ini mulai terungkap ketika orang tua salah satu korban mencurigai aktivitas mencurigakan pelatih tersebut. Mereka lantas melaporkannya ke pihak berwenang.

Polisi Siprus langsung bergerak cepat, menahan L. dan menyita sejumlah barang bukti berupa telepon genggam dan komputer pribadi miliknya.

Hingga kini, pihak klub APEA Akrotiri maupun federasi sepak bola Siprus belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus ini.

Ini bukan kali pertama nama Jamory L. terseret dalam kasus yang berbau asusila.

Pada tahun 2014, saat menjabat sebagai kepala pelatih tim wanita FC Twente, ia pernah dinonaktifkan karena kasus serupa.

Saat itu, klub amatir Belanda Vogido yang mempekerjakannya juga memilih memutus hubungan kerja.

Karier kepelatihan Jamory L. sebelumnya cukup luas, terutama di sektor pembinaan usia muda.

Ia tercatat pernah bekerja di akademi berbagai klub Belanda seperti FC Utrecht, Almere City (dulunya FC Omniworld), dan FC Volendam.

Kondisi ini menambah daftar panjang kasus pelecehan seksual yang mencoreng citra dunia sepak bola.

Kasus ini juga menunjukkan masih lemahnya sistem pengawasan terhadap pelatih di level akademi dan klub-klub kecil, terutama di luar negara-negara top Eropa.

Jamory L. sendiri diketahui telah menikah dan memiliki dua orang anak. Fakta ini semakin menambah kejutan dan kecaman terhadap tindakannya.

Otoritas di Siprus kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Jika terbukti bersalah, L. terancam hukuman berat mengingat kasus ini melibatkan anak di bawah umur dan penyalahgunaan posisi sebagai pelatih.

Lihat jejak penerbit