Stats Perform
·21 Agustus 2019
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·21 Agustus 2019
Fernando Torres mengatakan dirinya pensiun sebagai pemain setelah memenangkan respek dalam dunia sepakbola selama menjalani karier profesionalnya.
Sang lulusan akademi Atletico Madrid akan menutup lembar kariernya, Jumat (23/8), ketika Sagan Tosu menghadapi Vissel Kobe, yang diperkuat Andres Iniesta dan David Villa, dalam lanjutan J.League (J1) Jepang musim ini.
Torres bergabung dengan Liverpool pada 2007, mengemas 65 gol sebelum pindah secara mengejutkan pada 2011 ke Chelsea dengan memecahkan rekor transfer Inggris senilai £50 juta.
"18 tahun yang luar biasa, lebih dari 18 tahun bermain sepakbola," ungkapnya jelang melakoni partai terakhir.
"Saya memenangkan banyak hal. Saya memenangkan respek dalam dunia sepakbola, yang merupakan hal terpenting bagi saya dan sekarang saya hanya punya satu laga tersisa."
"Jadi, saya akan meyakinkan bahwa saya akan menikmatinya dari menit pertama hingga akhir dan semoga kami bisa mendapatkan tiga poin, yang memang sangat penting, dan semoga saya bisa mencetak gol terakhir di hadapan fans Sagan Tosu."
"Akan menjadi laga yang sangat spesial bagi saya, tapi tidak akan mengubah cara saya merasakan karier ini. Fantastis. Jauh lebih baik dari yang bisa saya bayangkan saat masih kecil. Jadi, saya sangat bersyukur atas apa yang telah saya lakukan dan berterima kasih kepada seluruh fans di dunia."
Torres merupakan pemenang Liga Champions dan Liga Europa ketika berkostum Chelsea, dan ia juga sukses memenangkan Piala Dunia serta dua trofi Euro dalam perjalanan internasionalnya, di mana membukukan 110 penampilan bersama Spanyol dan mengemas 38 gol.
Sekarang, berusia 35 tahun, Torres menyatakan sama sekali tidak punya rasa penyesalan dalam perjalanannya sebagai pemain dan merasa dirinya justru telah diperkaya dengan pengalaman lain setelah bermain di Jepang.
"Saya selalu ingin mengakhiri karier sebagai pemain sepakbola," lanjutnya.
"Jadi saya sangat menantikan bermain pada 23 Agustus, berada di lapangan bersama dengan rekan-rekan, berlari bersama mereka, bertarung, dan berusaha memenangkan pertandingan, karena itulah hal yang akan paling saya rindukan."
"Saya benar-benar menantikan laga tersebut [lawan Vissel Kobe], dan setelah peluit akhir, semuanya akan berakhir. Apa pun yang terjadi pada hari itu, karier sepakbola saya telah fantastis. Saya sangat bangga akan hal tersebut."
"Saya juga senang mengakhiri karier di Jepang, di mana saya tinggal selama satu tahun, yang sangat intens dan saya bisa belajar banyak."