Stats Perform
·22 Januari 2019
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·22 Januari 2019
Status sebagai pemain rival tidak membuat Filipe Luis sungkan mengakui kehebatan Lionel Messi, yang menurutnya merupakan pesepakbola terbaik dunia dan pantas merebut Ballon d'Or 2018.
Seperti diketahui, trofi individual prestisius tersebut jatuh ke pelukan Luka Modric yang menjuarai Liga Champions dengan Real Madrid dan mengapteni Kroasia ke final Piala Dunia.
Namun, Luis menegaskan kampanye Messi juga tidak buruk karena ia menginspirasi Barcelona memborong dwigelar domestik La Liga Spanyol plus Copa del Rey. Tidak cuma gagal meraih titel utama, dalam penganugerahan Ballon d'Or Messi bahkan cuma finis kelima.
Setelah Modric, berturut-turut Cristiano Ronaldo, Antoine Griezmann yang notabene rekan seklub Luis, dan Kylian Mbappe berada di atas sang kapten Argentina.
"Saat berlaga di lapangan misi saya adalah tidak membiarkan lawan berbuat apa pun, baik itu Messi ataupun pemain lainnya," ungkap bek kiri Brasil itu kepada Globoesporte.
"Tetapi setelah bertahun-tahun saya melihat seorang pemain yang terus menerus menciptakan dirinya kembali. Sebelumnya main di sayap, sekarang dia bermain di tengah."
"Lalu tiba-tiba saya dengar dia tidak pantas memenangi Ballon d'Or karena melakoni musim buruk pada 2018? Padahal dia menjuarai La Liga, menjuarai Copa del Rey, menjadi topskor di Eropa dan membukukan banyak assist."
"Siapa pun yang berpikir Messi tidak pantas meraih Ballon d'Or tidak melihat apa yang saya lihat. Itu, atau saya tidak mengerti apa pun tentang sepakbola."
Luis tidak peduli kalau komentarnya mendapat respons negatif dari pendukung Atletico, yang tengah bersaing dengan Barcelona dalam perebutan juara La Liga musim ini. Los Colchoneros menempati urutan kedua klasemen sementara dengan jarak lima poin di belakang Barca.
"Dia [Messi] pemain terbaik di Barcelona. Dia mencetak banyak gol dan saat tidak mencetak gol dia menyuplai assist atau mengawali serangan yang berujung kepada gol-gol, dan dia telah melakukan itu selama paling tidak sepuluh tahun," tutur pemain 33 tahun ini.
"Rivalitas saya dengannya di lapangan tanpa batas, tetapi di luar lapangan kekaguman saya padanya juga tanpa batas."
"Dia pemain Argentina [musuh besar Brasil] dan bermain di klub rival, saya tahu saya tak akan mendapatkan simpati dengan berbicara baik tentangnya. Tapi saya hanya bicara jujur."
Langsung