Gagal Penalti Vs Portugal, Bintang Turki Burak Yilmaz Langsung Pensiun Dari Timnas | OneFootball

Gagal Penalti Vs Portugal, Bintang Turki Burak Yilmaz Langsung Pensiun Dari Timnas | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·25 Maret 2022

Gagal Penalti Vs Portugal, Bintang Turki Burak Yilmaz Langsung Pensiun Dari Timnas

Gambar artikel:Gagal Penalti Vs Portugal, Bintang Turki Burak Yilmaz Langsung Pensiun Dari Timnas

Bintang Turki Burak Yilmaz gagal membawa Turki selangkah lebih dekat ke Piala Dunia 2022 di Qatar, setelah kalah dari Portugal di play-off, Jumat (25/3) WIB.

Striker Lille itu mencetak satu gol untuk membuat skor menjadi 2-1 dan membuat ia dan rekan-rekannya bersemangat lagi, menyusul gol dari Otavio dan Diogo Jota di babak pertama.


Video OneFootball


Tetapi ketika ia memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan dengan hanya enam menit tersisa, tendangan penalti Yilmaz malah melambung di atas mistar, dan membuat Portugal bernafas lega, dengan Selecao akan berhadapan dengan Macedonia Utara di partai penentuan.

Setelah pertandingan, di mana Yilmaz mencatatkan caps ke-77 dan mencetak gol ke-31 untuk negaranya, striker itu mengumumkan bahwa ia akan pensiun dari timnas Turki.

Ia mengatakan kepada wartawan: "Saya tidak tahu bagaimana saya tidak bisa mencetak gol, saya masih shock."

"Kami mengecewakan negara kami. Saya minta maaf. Saya sangat menyesal. Ini adalah kesempatan Piala Dunia terakhir saya. Mulai hari ini, ini sudah berakhir."

"Saya berkata pada diri sendiri bahwa saya pasti mencetak gol ketika akan mengambil penalti. Saya mulai memikirkan masa depan. Saya kecewa karena saya tidak pernah berpikir untuk melewatkannya. Saya minta maaf."

"Saya akan terus mengingat penalti ini dalam hidup saya, mungkin saya tidak bisa tidur, bahkan terbawa dalam mimpi."

Yilmaz menambahkan: "Saya tidak ingin berhenti setelah pertandingan ini, tapi saya rasa tidak tepat untuk melanjutkan. Terima kasih kepada para pelatih saya. Keputusan saya untuk berhenti bukan karena saya emosi. Saya membuat keputusan ini secara logis. Jika ekstrim, situasi luar biasa terjadi, maka saya akan membantu."

"Negara kita perlu mengibarkan bendera kepada teman-teman muda kita. Generasi baru, struktur baru, Ini adalah hal yang benar. Keputusan saya bukan hasil dari kekecewaan, juga bukan tentang penalti. Saya pikir saudara-saudara kami akan melakukan apa yang diperlukan mulai sekarang."