Stats Perform
·5 Juli 2020
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·5 Juli 2020
Gianluigi Buffon resmi menggeser legenda AC Milan Paolo Maldini sebagai penampil terbanyak dalam sejarah Serie A Italia. Ia membukukan rekor baru tersebut saat membawa timnya mengalahkan Torino pada Sabtu (4/7) malam WIB tadi.
Di pertandingan yang digelar di Juventus Stadium semalam, Buffon dipercaya pelatih Maurizio Sarri untuk menjadi starter dan ia pun membawa timnya menang 4-1, dengan gawangnya dijebol Andrea Belotti lewat penalti di masa injury time babak pertama.
Buffon kini telah mencatatkan 648 penampilan di kasta tertinggi sepakbola Italia, mengungguli Maldini yang merangkum 647 penampilan selama karier gemilangnya bersama Milan.
Juventus kini nyaman di puncak klasemen dengan menikmati keunggulan tujuh poin di depan pesaing terdekat Lazio, yang di tempat lain justru menyerah 3-0 kala menjamu Milan di Stadio Olimpico.
Ketika ditanya soal Buffon, yang telah meneken perpanjangan kontrak untuk setahun lainnya pada Juni lalu, pelatih Maurizzo Sarri hanya bisa memberi sosok 42 tahun itu sanjungan.
“Semua orang bisa menyelamati Buffon atas apa yang ia lakukan selama kariernya,” kata Sarri di sesi konferensi pers.
“Dia adalah legenda. Tak perlu dikatakan lagi, mari kita beri aplaus. Itulah yang kami lakukan di ruang ganti hari ini, tidak perlu kata-kata. Lihat saja statistiknya, dia adalah legenda.”
Buffon adalah ‘rekrutan baru’ Juve pada musim panas lalu setelah ia singgah sebentar di Paris Saint-Germain. Direktur olahraga Fabio Paratici pun tidak menyangka sang kiper akan pulang dan membuat rekor ini.
“Kami tidak mengira Buffon bakal kembali, namun ketika ada kesempatan, kami langsung mengambilnya,” kata Paratici kepada Sky Sport Italia.
“Kami sangat senang untuk Gigi. Selain dia pemain hebat, saya menganggapnya sebagai teman baik yang sangat banyak saya petik pelajarannya. Saya sangat senang.
“Sepakbola sekarang sedikit berbeda, karena kita pada dasarnya berada di tahap pramusim dan sekarang justru menantang gelar. Ini tidak mudah, tim-tim tidak setajam biasanya, namun gol [Paulo] Dybala melawan Genoa adalah contoh ketajaman yang dimiliki sedikit pemain hanya dalam waktu dua pekan.”