Stats Perform
·9 April 2020
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·9 April 2020
Persib Bandung akhirnya harus keok dari wakil India, Kerala Blasters, lewat pertarungan di dunia maya melalui metode voting yang diadakan oleh akun Twitter San Bass Media (@SanBassMedia) -- yang merupakan periset sosial media.
Dari total 374.292 pemilih, Persib memperoleh persentase sebanyak 49,4 persen, sementara Kerala Blasters unggul tipis dengan perolehan persentase sebanyak 50,6 persen.
Masa voting yang dibuka sejak 6 April lalu berjalan sangat alot. Persib yang melangkah ke putaran ketiga turnamen setelah mengalahkan Vasco Da Gama dari Brasil, sempat unggul tipis dengan perolehan 51 persen.
Meski sifatnya hanya lucu-lucuan saat jeda kompetisi akibat pandemi corona, pemilihan suara ini berujung serius. PSSI sebagai federasi tertinggi sepakbola Indonesia pun sampai-sampai mengajak para pecinta sepakbola Indonesia untuk memilih Persib sebagai wakil dari Indonesia lewat akun Twitter resmi mereka.
Layaknya pertandingan sesungguhnya, aksi ricuh antarsuporter pun tersaji di kolom komentar, dan melebar ke media sosial lainnya. Akun Instagram resmi milik suporter Kerala Blasters yakni @kbfc_manjappada, juga sempat memprovokasi Bobotoh dengan mengunggah gambar Kesu atau gajah yang merupakan maskot klub Kerala Blasters sembari menginjak logo Persib Bandung sebelum akhirnya dihapus.
Hingga berakhirnya pemilihan suara, San Bass Media selaku penyelenggara menerima banyak protes dari Bobotoh karena dicurigai adanya pemungutan suara oleh akun-akun robot. San Bass Media pun akan menganalisa serta menginvestigasi kemenangan Kerala Blasters.
"Tuduhan pemungutan suara oleh robot akan dianalisis oleh dukungan Twitter," ujar San Bass Media.
"Sayangnya, saya tidak bisa menjawab semua pesan langsung, namun, pemungutan suara masih akan diselidiki," kata San Bass Media menambahkan.
Persib sebetulnya bukan satu-satunya wakil Indonesia dalam turnamen lewat pemungutan suara yang diadakan San Bass Media ini. Persija Jakarta yang juga merupakan rival Persib di Liga 1, juga diikutsertakan namun sudah keok lebih dulu di putaran pertama oleh wakil Brasil, Flamengo dengan persentase akhir 60 persen versus 40 persen.
Kekalahan Persija dari Flamengo dicurigai karena banyak pendukung Persib yakni Bobotoh yang bersekutu dengan pendukung Flamengo. Sebaliknya, dalam kekalahan Persib dari Kerala Blasters, banyak pendukung Persija yang tiba-tiba beraliansi dengan pendukung Kerala Blasters.
Melalui data milik Global Digital Football Benchmark, Persib sebetulnya unggul atas Kerala Blasters di atas kertas. Melalui data milik akun periset sosial media itu, Persib dinobatkan menjadi tim paling populer di Asia.
Akun Twitter milik Persib (@persib) merupakan akun dengan pengikut terbanyak kedua di Asia dengan 3 juta pengikut di bawah Al-Hilal dari Arab Saudi dengan 9 juta pengikut. Sementara Kerala Blasters hanya memiliki 1 juta pengikut, atau yang terbanyak kelima di Asia setelah Al Hilal, Persib, Al Ittihad, dan Persija.
Kerala Blasters sendiri merupakan klub paling populer dari India di jagat maya dengan 4 juta pengikut di komunitas digital mereka. Klub ini sebetulnya masih berusia seumur jagung karena baru didirikan pada 2014 lalu.
Meski baru berusia enam tahun, Kerala Blasters kerap diperkuat sejumlah nama-nama pesepakbola top dunia. Dimitar Berbatov, Wes Brown, David James, dan Carlos Marchena sempat memperkuat klub berjulukan The Tuskers itu di ajang Indian Super League.
Selain mereka, eks pemain Persebaya Surabaya dan Arema asal Australia, yakni Andrew Barisic, juga sempat memperkuat dengan warna kebesaran kuning itu.
Secara prestasi, Kerala Blasters belum pernah menjuarai Indian Super League sejak keikutsertaannya pada 2014. Sejauh ini capaian terbaik The Tuskers dua titel runner-up Indian Super League yang diraihnya pada musim 2014 dan 2016.
Langsung