Bolatimes.com
·4 Juli 2025
Jordi Amat, Dari La Liga hingga Jadi Pangeran di Indonesia

In partnership with
Yahoo sportsBolatimes.com
·4 Juli 2025
Bolatimes.com - Nama Jordi Amat kini tidak hanya dikenal sebagai pemain sepak bola naturalisasi Timnas Indonesia, tetapi juga sebagai sosok dengan garis keturunan bangsawan dari tanah Sulawesi.
Kisah hidupnya layak disebut luar biasa: dari jebolan akademi Espanyol dan eks pemain klub-klub Eropa ternama, hingga kini menjadi putra mahkota Pulau Siau, Indonesia.
Lahir di Canet de Mar, Spanyol pada tahun 1992, Jordi Amat mengawali karier profesionalnya di Espanyol sebelum sempat memperkuat Rayo Vallecano, Real Betis, Swansea City (Inggris), hingga KAS Eupen (Belgia).
Rumor terbaru, setelah tak lagi memperkuat klub Malaysia, JDT, Jordi Amat musim depan akan bermain di Liga 1 bersama Persija Jakarta.
Dari pihak ibu, ia diketahui memiliki garis keturunan langsung dari kerajaan lokal di Pulau Siau, Sulawesi Utara.
Menurut pengakuannya, sang nenek sejak kecil pernah mengatakan bahwa dirinya adalah pangeran, tapi kala itu ia menganggapnya hanya sebagai dongeng keluarga.
Namun kini, gelar putra mahkota itu benar-benar resmi. Jordi Amat telah diakui sebagai keturunan Raja Siau, dan sebagai pewaris gelar kehormatan, ia menyadari memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat pulau tersebut.
“Misi saya saat ini adalah bekerja demi masyarakat. Saya ingin memberikan kontribusi, termasuk secara finansial, karena banyak hal yang perlu dibangun di pulau ini,” ungkap Jordi seperti dikutip dari elmundo
Pulau Siau sendiri adalah kawasan tropis nan eksotis yang memiliki pantai berpasir putih, sumber air panas alami, dan sebuah gunung berapi setinggi 1.800 meter yang masih aktif—ikon alam yang menjadi kebanggaan warga sekitar.
Uniknya, Jordi Amat bukan satu-satunya pesepakbola dengan latar belakang bangsawan. Pada akhir 1990-an, ada Peter Rufai, pangeran dari Idimu (Nigeria), yang sempat bermain untuk Deportivo La Coruña dan Hércules di La Liga Spanyol.
Bedanya, Rufai memilih meninggalkan hak atas takhta kerajaan setelah kematian ayahnya karena konflik suku yang tak kunjung reda.