Stats Perform
·24 Mei 2020
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·24 Mei 2020
Kaka mengenang kembali kesuksesan AC Milan merengkuh trofi Liga Champions ketujuh dalam sejarah klub pada musim 2006/07 silam.
Rossoneri keluar sebagai kampiun setelah menang 2-1 atas Liverpool dalam laga yang digelar di Olympic Stadium Athena dan fans Milan menganggapnya sebagai ajang balas dendam setimpal atas kekecewaan dua tahun sebelumnya.
Ya, pada musim 2004/05, Milan gagal mengangkat trofi Liga Champions di Istanbul setelah kalah adu penalti melawan tim yang sama, Liverpool. Padahal, mereka sempat unggul 3-0 di babak pertama, tapi performa heroik Liverpool mampu mengejar ketertinggalan tiga gol dan membalikkan situasi.
Kaka, yang tampil dalam kedua final, menganggap bahwa kembali melawan Liverpool sudah seperti digariskan dalam takdir.
"Itu sebuah pertanda dari Tuhan, bukan suatu kebetulan," kenang mantan bintang tim nasional Brasil itu melalui laman resmi Milan.
"Saya tidak suka menyebutnya sebagai balas dendam, namun pertandingan itu luar biasa dan ajaib."
"Tim saat itu berbeda dengan 2005, karena kami tidak lagi memiliki Hernan Crespo atau Andriy Shevchenko, meski fondasi timnya sama. Tim yang hampir sama, tapi final yang sangat berbeda dan salah satu yang masuk dalam sejarah."
Milan membalas kekalahan dari Liverpool kala itu berkat sepasang dua gol yang dicetak oleh Filippo Inzaghi.