Bola.net
·23 November 2023
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·23 November 2023
Bola.net - Arthur Irawan mengungkapkan kisah kariernya di lapangan hijau. Pemain sekaligus pemegang saham Persik Kediri ini mengaku mulanya mendapat tentangan dari orang tuanya ketika hendak terjun ke dunia sepak bola.
"Pertama sih pasti ada resistensi. Apalagi, di keluarga Tionghoa lebih banyak berbisnis dan bukan di bidang olahraga," tutur Arthur, dalam siniar di kanal Grace Tahir.
"Namun, butuh upaya dan kerja keras sehingga saya bisa juga di karier saya di sepak bola. Kan itu juga karier yang bisa dibilang sehat. Kita juga hidup sehat dan melakukan hal-hal baik. Akhirnya, mereka juga oke dan mengizinkan saya berkarier di sepak bola," sambungnya.
Setelah memberikan restu, orang tua Arthur pun total mendukung pilihan anaknya. Mereka bahkan mendukung ketika Arthur harus meretas karier mereka di luar negeri.
Arthur sendiri memang sempat meretas karier di luar negeri. Ia sempat bergabung dengan Espanyol, salah satu klub di Spanyol.
"Namun, sebelumnya sempat ke Inggris dulu, waktu saya berusia 15-16 tahun," tuturnya.
"Waktu itu, sambil sekolah, sambil mengejar impian di sepak bola," ia menambahkan.
1 dari 3 halaman
Aksi kapten Persik Kediri, Arthur Irawan (c) Muhammad Iqbal Ichsan
Namun, perjalanan karier Arthur di sepak bola tak selamanya berlangsung mulus. Ada sejumlah perlakuan tak menyenangkan yang juga sempat diterimanya. Salah satunya adalah ucapan rasis.
Ucapan rasis tersebut diterimanya kala masih di Spanyol. Waktu itu, ia masih memperkuat Espanyol B kala bermain melawan Valencia B.
"Waktu itu, saya main di posisi sayap. Ada penontong yang bilang, 'Hei Cina, buka mata lo.'," kenang Arthur sembari tersenyum.
"Saya nggak bilang itu benar. Kalau sudah ngomong hal-hal rasis, itu salah. Itu personal, bukan mengenai performa di lapangan. Namun, menurut saya, ini adalah part of the game. Pasti akan ada teriakan dari suporter. Apakah kita akan jadikan itu pemicu untuk memotivasi atau menjatuhkan.
2 dari 3 halaman
Aksi Arthur Irawan bersama Persik Kediri (c) Bagaskara Lazuardi
Menurut Arthur, ia memiliki cara manis membalas ucapan rasis. Cara ini, sambungnya, bakal sangat menyakitkan bagi pihak-pihak yang melontarkan ucapan atau berperilaku rasis.
"Saya membuktikan mereka salah dengan cara menyakitkan mereka. Bagaimana caranya? Tentu bukan dengan membalas dengan kata-kata yang sama," tuturnya.
"Namun, caranya adalah bagaimana bisa mengalahkan tim mereka. Bagaimana tim kita bisa bermain lebih bagus dan tim kita bisa menang. Itu kan lebih sakit bagi mereka," pemain berusia 30 tahun tersebut menambahkan.
3 dari 3 halaman
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)