Kok Bisa China Kalah 0-7 Lawan Jepang, Tapi Bisa Kalahkan Indonesia dan Bahrain? | OneFootball

Kok Bisa China Kalah 0-7 Lawan Jepang, Tapi Bisa Kalahkan Indonesia dan Bahrain? | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·18 November 2024

Kok Bisa China Kalah 0-7 Lawan Jepang, Tapi Bisa Kalahkan Indonesia dan Bahrain?

Gambar artikel:Kok Bisa China Kalah 0-7 Lawan Jepang, Tapi Bisa Kalahkan Indonesia dan Bahrain?

Bola.net - Pada Selasa (19/11/2024), Timnas China akan menjamu Jepang di Xiamen Egret Stadium untuk laga kedua mereka di Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Setelah dihajar telak 0-7 dalam pertemuan pertama di Saitama, China tentu ingin membalas dendam di hadapan pendukung sendiri. Kekalahan itu mencatatkan rekor buruk sebagai kekalahan terbesar dalam sejarah Tim Dragon.

Namun, China tidak terpuruk terlalu lama. Meski sempat menghadapi tekanan hebat usai kekalahan tersebut, mereka berhasil bangkit dalam dua laga terakhir dengan kemenangan berharga, 2-1 atas Indonesia dan 1-0 atas Bahrain. Kini, mereka berada di peringkat keempat Grup C, dengan raihan enam poin yang membuka peluang mereka untuk lolos ke fase berikutnya.


Video OneFootball


Jelang laga penting ini, penyerang Zhang Yuning, yang menjadi tumpuan utama lini depan China, berbagi cerita soal kekalahan telak mereka melawan Jepang dan mengungkapkan alasan di balik hasil buruk tersebut. Ia juga menegaskan bahwa kali ini, mereka tidak akan membiarkan hal serupa terulang.

Faktor Perjalanan yang Menghambat Kesiapan Tim

Zhang Yuning mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama yang menyebabkan kekalahan China di Saitama adalah masalah perjalanan yang mengganggu persiapan tim.

Perjalanan menuju stadion Saitama ternyata memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan. Bus yang digunakan tim China harus menempuh rute memutar yang membuat perjalanan mereka memakan waktu 2,5 jam, lebih dari dua kali lipat durasi yang semestinya hanya 1 jam.

Akibatnya, Timnas China hanya memiliki waktu 15 menit untuk melakukan pemanasan sebelum pertandingan dimulai. Hal ini tentu saja berdampak pada kesiapan fisik dan mental para pemain. Zhang menggambarkan bahwa ketidaksiapan ini membuat seluruh tim kesulitan untuk memasuki ritme permainan sejak awal laga.

Lihat jejak penerbit