Leonardo Bonucci: Gelar Serie A Musim Ini Jadi Yang Tersulit & Terindah | OneFootball

Leonardo Bonucci: Gelar Serie A Musim Ini Jadi Yang Tersulit & Terindah | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

·27 Juli 2020

Leonardo Bonucci: Gelar Serie A Musim Ini Jadi Yang Tersulit & Terindah

Gambar artikel:Leonardo Bonucci: Gelar Serie A Musim Ini Jadi Yang Tersulit & Terindah

Bek Juventus Leonardo Bonucci mengakui gelar Serie A 2019/20 menjadi yang paling sulit sebagaimana ia berusaha untuk memahami filosofi bermain Maurizio Sarri.

Juve memastikan diri sebagai juara di kompetisi tertinggi Italia untuk kali kesembilan beruntun menyusul kemenangan 2-0 atas Sampdoria di pekan ke-36, Senin (27/7) dini hari WIB tadi.


Video OneFootball


Di pertandingan yang digelar di Allianz Stadium semalam, Cristiano Ronaldo dan Federico Bernardeschi menjadi pencetak gol untuk Juve sekaligus untuk memastikan gelar dengan dua pertandingan tersisa.

Sarri sendiri resmi menjadi pelatih tertua yang mampu menjuarai Serie A di usianya yang sudah menginjak 61 tahun, namun mantan bos Chelsea dan Napoli itu menemui kampanye yang tidak terlalu mulus di musim pertamanya di Turin.

Sempat ada pertanyaan mengenai metode Sarri yang juga pernah disebut berseteru dengan Ronaldo, selagi Juve seperti menemui jalan buntu dalam upayanya meraih gelar seusai dikalahkan Udinese dengan skor 2-1 pada pertengahan pekan kemarin.

Bonucci bersuka cita dalam keberhasilan Juve tetapi menyoroti kesulitan di bawah Sarri. Kepada Sky Sport Italia, ia mengatakan: “Ini adalah gelar yang paling indah, karena ini adalah yang paling sulit.

"Kami memulai era baru, filosofi baru, menghadapi begitu banyak kesulitan, tetapi kami terus memberikan semua yang kami miliki, bahkan ketika ada begitu banyak kesalahan."

“Ini juga sangat rumit di luar lapangan, dunia berubah dalam tiga bulan," tambah bek sentral tersebut, yang tak ketinggalan membahas dampak virus corona setelah Serie A ditunda selama tiga bulan sebelum digulirkan kembali pada Juni. "Kami harus mendapatkan kembali fokus kami di liga, tetapi kami sukses melakukannya. Kami menginginkannya [gelar], [meski] kami kesulitan.

"Saya tidak punya kata-kata. Kami memberikan segalanya untuk memastikan bahwa kami akan melakukan ini untuk kami, untuk klub, untuk para penggemar yang mendukung kami dari rumah, atau dari surga. Kami ingin merayakan dengan mereka yang tidak mampu berada di sini bersama kami. Ketika Anda mengenakan jersey ini, Anda tidak dapat menahannya. Ini merupakan tahun yang intens.

"Kami terkadang berjuang untuk menafsirkan filosofi pelatih, tetapi kami tetap utuh sebagai tim, kami bekerja sebagai pemain hebat lebih dari sekadar pemain hebat. Sekarang kami akan mencoba beristirahat selama sepuluh hari ke depan dan kemudian bersiap untuk tantangan berikutnya."