Stats Perform
ยท9 Mei 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
ยท9 Mei 2022
Paris Saint-Germain telah mengunci gelar juara Ligue 1 musim 2021/22, namun Marco Verratti merasa jengkel karena timnya sekarang terkesan bermain "ala kadarnya" di sisa musim karena tidak punya target apa pun.
Meraih trofi Liga Champions terbukti sulit bagi PSG dengan tersingkir di babak 16 besar gara-gara kalah dramatis dari Real Madrid, sementara Nice juga melakukan hal serupa di tahap yang sama melalui drama adu penalti di Coupe de France.
Pasukan Mauricio Pochettino sekarang menatap dua laga terakhir di Ligue 1 musim ini dan Verratti sebal karena timnya melewatkan tiga pertandingan terakhir tidak dengan kemenangan, yakni hasil imbang.
PSG membuang keunggulan dua gol untuk bermain imbang 2-2 di kandang melawan Troyes, dengan Verratti memberi tahu Amazon Prime Video: "Ada sedikit rasa frustrasi. Saya pikir ini adalah pertandingan di mana Anda harus bersenang-senang, ini tentang menang dan bermain dengan baik sebagai sebuah tim."
"Kami berada di salah satu momen paling tenang musim ini karena tidak ada tekanan. Kami hanya perlu bersenang-senang. Ketika tidak ada beban, Anda bisa lebih menikmatinya."
"Saya sedikit frustrasi tentang itu. Kami datang ke akhir musim dan kami selalu menyudahi permainan dengan rasa kesal. Itu bukan hal yang Anda impikan di akhir musim, terutama ketika Anda sudah menjadi juara."
Gelandang internasional Italia itu menambahkan: "Sejujurnya saya berpikir bahwa kami bisa melakukan jauh lebih baik dengan tim yang kami miliki. Di masa-masa sulit, kami bisa lebih baik. Ketika kami bagus sebagai sebuah tim, kami berhasil mengambil lebih banyak kesenangan dari pertandingan-pertandingan itu."
"Ini adalah musim yang sulit. Bahkan jika kami adalah juaranya, di awal musim terasa sulit, kami memenangkan banyak pertandingan menjelang akhir."
"Itu berarti kami memiliki karakter yang hebat, karena kami masih berada di sana dua menit sebelum akhir untuk mencetak gol, tetapi saya pikir kami bisa lebih baik sebagai sebuah tim."
"Memang benar bahwa kami banyak mengubah tim dengan adanya beberapa pemain muda. Itu bukan alasan, tapi itulah kenyataannya. Sulit untuk membuat grup besar ketika Anda banyak melakukan perubahan. Anda harus mengambil hal-hal baik musim ini dan mencoba membangunnya untuk musim depan."
Meski sukses mendominasi kejayaan di kancah domestik, PSG sebenarnya sangat berambisi untuk bisa menaklukkan Eropa.
Verratti mengakui kekalahan dari Madrid masih terasa menyakitkan, dengan Kylian Mbappe mencetak gol di kandang dan tandang dalam pertandingan dua leg sebelum Los Blancos membalas dengan hat-trick Karim Benzema untuk menang agregat 3-2.
"Kami berjuang keras melawan Madrid dan melakukannya selama 150 menit dengan sangat baik," kata Verratti.
"Kami memenangkan liga, itu bagus dan saya pikir tidak ada banyak kerugian. Setiap pemain harus memberikan usaha lebih sehingga pada akhirnya kami dapat mengatakan: 'Oke, kami tidak menyesal, kami memberikan segalanya, mereka lebih kuat'."
"Kami memiliki sedikit penyesalan ini. Kami memiliki mimpi di Liga Champions. Jika Anda mencapai semi-final maka Anda dapat menemukan diri Anda di final setelah memainkan dua pertandingan dengan baik. Madrid memukul kami dengan keras."