INDOSPORT
·20 September 2023
In partnership with
Yahoo sportsINDOSPORT
·20 September 2023
INDOSPORT.COM - Media Brasil bernama Universo Online (UOL) menyoroti kiprah Thales Natanael Lira bersama PSS Sleman di Liga 1. Eks rekan seperjuangan Alisson Becker itu terkejut dengan level sepak bola Indonesia.
Thales Lira merupakan salah satu bek yang punya nama di Brasil. Ia pernah digadang-gadang bakal menjadi bek tangguh ketika berada di tim besar Brasil, Internacional.
Sayangnya, menit bermainnya tak bagus karena persaingan di Internasional sangat ketat. Saat dipegang pelatih Dunga pada musim 2013 lalu, bek tengah Internacional dihuni mantan bek AS Roma, Juan serta mantan bek Malaga, Gabriel Rodrigues.
Maka, pada akhirnya Thales mencari menit bermain dengan memperkuat tim-tim seperti Bahia, Atletico-GP, CSA, Guarani hingga Parana. Ia juga pernah merantau ke Turki untuk membela Ankaraspor.
Perjalanan sebagai pemain pada akhirnya mengantarkannya ke Asia Tenggara, tepatnya Indonesia. Thales Lira menjadi bek super tangguh milik PSS Sleman.
Dalam wawancara dengan UOL ini diketahui bahwa Thales pernah menolak tawaran untuk berkarier di Indonesia. Tawaran gabung PSS menjadi yang kedua dan dia tak menolaknya.
Sejauh ini Thales tak menyesal dengan jalurnya untuk berkarier di Indonesia. Meski negara ini tak punya prestasi besar, seperti Turki dan Brasil, Thales merasa level Liga 1 sangat mengejutkan.
"Selama saya berada di sini, saya yakin ini adalah level antara Seri A dan Seri B sepak bola Brasil. Namun saya sangat terkejut dengan kualitas tim di sini," kata Thales kepada UOL.
Thales turut berbicara perbedaan sepak bola Indonesia dan Brasil. Thales merasa kelengkapan latihan di PSS cukup bagus, meski latihan beban harus dilakukan di tempat terpisah.
Thales turut mengungkit dukungan besar yang selalu didapat PSS Sleman di Liga 1. Thales menyebut dukungan itu juga disertai tekanan besar untuk memenangkan pertandingan.
"Fans di sini sangat baik. Gila. Stadion kami selalu penuh dan mereka sangat mendukung kami. Tapi, disisi lain, tuntutan untuk hasil yang baik juga sangat tinggi," tutur Thales.
Thales menikmati apa yang ada di Liga 1. Ia belum berpikir untuk meninggalkan Indonesia dan membangun karirnya lagi di Brasil dalam usia 30 tahun.
"Saya ingin bertahan di sini selama mungkin. Saya telah beradaptasi dengan baik dan ini adalah negara yang sangat bagus, jadi saya berharap bisa bermain bertahun-tahun di sini," ucap Thales.
"Namun dalam sepak bola kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan lain. Saya harus tetap menjaga pikiran terbuka jika ada peluang bagus untuk kembali ke Brasil," sambungnya.
Thales tak datang seorang diri. Ia pun turut membawa keluarganya untuk tinggal di Sleman. Salah satu hal yang perlu diadaptasinya adalah lalu lintas di Indonesia.
"Semua staf klub sangat membantu dan itu banyak membantu kami. Yang paling mengejutkan saya adalah masalah lalu lintas. Orang-orang banyak bepergian dengan sepeda motor," ungkap Thales.
Ia dan keluarganya belum sempat menikmati keindahan Indonesia secara menyeluruh, terutama soal aktivitas di luar lapangan. Thales bakal melakukannya ketika Liga 1 ada jeda.
"Saya belum bisa jalan-jalan karena musim (Liga 1 masih berjalan), tapi tempat yang banyak dibicarakan orang dengan saya adalah Bali, kata mereka indah," papar Thales.
Thales berpotensi menikmati keindahan Indonesia sebagai 'turis' pada Desember dan awal Januari nanti. Pada momen itu Liga 1 rehat cukup lama karena pemilihan umum (Pemilu).
Sebelum momen itu datang, Thales perlu mengangkat PSS Sleman untuk berada di peringkat lebih baik. PSS kini ada di peringkat ke-12 dengan 17 poin atau hanya selisih satu poin dengan PSM Makassar yang ada di peringkat lima Liga 1 2023-2024.
Langsung