Stats Perform
·19 April 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·19 April 2022
Manajer Arsenal Mikel Arteta memahami pernyataan kapten tim Alexandre Lacazette yang menyatakan bakal meninggalkan Arsenal karena ingin tampil di Liga Champions Eropa (UCL).
Kontrak Lacazette di Arsenal habis akhir musim ini. Sampai sekarang belum ada tanda-tanda perpanjangan, meski kabar menyebutkan kontrak pemain berusia 30 tahun itu bakal diperbarui setahun.
Arteta mengatakan, manajemen telah mempunyai niat untuk membicarakan perpanjangan kontrak, namun itu dilakukan pada musim panas nanti setelah Liga Primer Inggris (EPL) berakhir.
Arteta mengaku tidak terkejut dengan pernyataan Lacazette. Sang pelatih pun mengingatkan Lacazette untuk tetap memperlihatkan performa terbaik di sisa laga. Sebab, hal itu sudah terdapat dalam ikatan kontraknya.
“Situasi kontraknya membuat dia bisa memutuskan tentang masa depan. Kami sudah menyampaikan secara jelas tentang rencana kami, berbicara di musim panas ketika kami sudah tahu di mana posisi kami, dan apa yang akan kami lakukan di masa mendatang,” tutur Arteta dikutip laman Football London.
“Untuk sekarang saya hanya minta dia fokus kepada tugasnya, yaitu menjaga nama Arsenal dengan cara terbaik seperti yang pernah dia lakukan selama ini bersama kami. Itu sebabnya dia memakai ban kapten di klub ini. Jadi, ini memang risiko besar.”
“Kontrak dimulai dan diakhiri dengan tanggal yang sudah Anda sepakati ketika Anda membubuhkan pena (tanda tangan). Selanjutnya Anda harus hidup dengan segala konsekuensinya. Itulah realitas kontrak yang dia miliki, dan komitmen, serta tugas yang dia miliki dengan klub.”
Kendati demikian, Arteta tidak menutup pintu bagi Lacazette untuk tampil melawan Chelsea. Namun Arteta terlebih dulu ingin melihat kebugaran Lacazette, mengingat sang pemain baru pulih dari COVID-19.
“Kami memantau dia hari ini untuk melihat apakah dia bisa dimainkan. Seperti yang Anda semua tahu, dia menderita COVID-19, jadi dia sudah tidak bersama tim selama beberapa hari,” ucap Arteta.
“Jadi kami mencoba untuk mendapatkan (bagaimana) perasaannya, dan sudah di tahap mana kondisi dia, apakah dia dapat berkontribusi untuk tim.”