Stats Perform
·18 April 2019
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·18 April 2019
Pekan lalu Goal mendapat undangan dari LaLiga Spanyol untuk menonton secara langsung duel yang bertajuk El Gran Derbi antara Sevilla FC dan Real Betis di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan.
Beberapa tahun ke belakang ini LaLiga memang sedang getol-getolnya melebarkan sayap ke segala pelosok dunia dan press trip kali ini diikuti oleh 14 jurnalis yang berasal dari Indonesia, Jepang, Tiongkok, India, Kanada, Amerika Serikat, Peru, Meksiko, Kolombia, Brasil, Nigeria, Afrika Selatan, Maroko dan Inggris.
Salah satu program dari press trip ini adalah menyaksikan langsung duel derbi lainnnya tetapi untuk sepakbola wanita yaitu antara Real Betis Feminino dan Sevilla FC Femenino di Estadio Benito Villamarin, sebuah stadion megah berkapasitas lebih dari 60.000 penonton.
Jujur saja, Goal sempat kaget ketika membaca salah satu program tersebut untuk kemudian tidak memasang ekspektasi yang terlalu tinggi.
Baiklah ini memang laga derbi tetapi terjadi di kompetisi sepakbola wanita, besar kemungkinan tidak akan terlalu heboh seperti di laga-laga LaLiga pada umumnya apalagi sambil membayangkan bagaimana serunya atmosfer pertandingan di El Gran Derbi yang akan berlangsung pada malam harinya.
Sehari sebelum pertandingan, kami diajak tur stadion Benito Villamarin yang dikawal langsung oleh direktur komunikasi klub Julio Jimenez. Apa yang mengejutkan pada tur ini adalah penjelasan Julio yang menyebutkan 14.000 tiket sudah terjual dan jumlah penonton dipastikan membengkak di hari pertandingan.
Lebih dari 14.000 suporter (saat pertandingan, ofisial pertandingan mengumumkan jumlah penonton yang hadir langsung sebanyak 23.812 orang) untuk menyaksikan sepakbola wanita? Benarkah? Hm.... Semangat Goal sontak berubah, pengalaman ini harus dinikmati semaksimal mungkin! Baiklah, memang sebelumnya ada kabar yang menyebutkan laga sepakbola wanita antara Atletico Madrid dan Barcelona di Wanda Metropolitano dihadiri oleh 60.000 suporter yang merupakan sebuah rekor dunia tetapi tetap saja momen yang akan Goal dapatkan di Benito Villamarin belum pernah dirasakan di Tanah Air.
Singkat cerita, tibalah kami di Benito Villamarin dan benar saja hiruk-pikuk suporter berlalu-lalang di sekitaran stadion langsung menjadi pemandangan yang luar biasa dan satu hal yang istimewa adalah bagaimana warna hijau kebanggaaan tuan rumah, melebur dengan Merah yang jadi warna kebesaran tim tamu.
Ya, kedua kubu suporter tampak akur. Ini waktunya untuk semua anggota keluarga untuk menikmati waktu bersama menyaksikan pertandingan sepakbola. Titik.
Antrian panjang di stand-stand yang menjajakan makanan dan minuman mengular, seiring dengan semakin banyaknya suporter yang berdatangan. Mereka juga memadati ofisial store yang terletak di salah satu sudut stadion.
Ketika kami datang, bus yang mengantarkan kedua tim berjajar apik di parkiran yang terletak persis di samping stadion. Banyak suporter dengan warna yang berbeda berfoto bersama sambil tertawa riang. Ini bukan aroma derbi, ini aroma kegembiraan, ini aroma kebersamaan merayakan festival yang disebut sepakbola. Atmosfer indah yang sangat didamba oleh banyak orang penikmat sepakbola nasional.
Sambil menunggu waktu masuk ke dalam stadion, kami berkesempatan untuk berbicara dengan salah satu fans yang menjelaskan arti pentingnya derbi bagi kota Seville.
"Derbi di Seville sangat dinanti semua orang. Kota ini terbelah dua, bukan hanya kota saja karena menjadi pemandangan umum jika keluargapun terbagi menjadi dua kubu, Hijau dan Merah. Ibu saya Merah, saya Hijau. Tapi khusus untuk pasangan, saya mencari yang Hijau!" ujarnya berapi-api yang diakhiri tawa.
"Tetapi sepakbola tidak membuat kami saling membenci. Sepakbola untuk dinikmati, rivalitas hanya bumbu yang menyertai."
"Di pertandingan seperti sekarang banyak keluarga yang datang bersama-sama ke stadion karena harga tiket sangat murah €1, bagi mereka yang memiliki kartu anggota klub."
Ah, tentu saja murah tidak lebih dari Rp20 ribu dengan mata uang rupiah. Jelas, ini waktu yang tepat bagi keluarga untuk menghabiskan waktu bersama.
Tiba waktunya bagi kami memasuki stadion. Prosedur layaknya pertandingan yang biasa digelar dilakukan, meski menggunakan identitas pers kami tetap harus menjalani pemeriksaan keamanan. Botol minuman diperbolehkan masuk ke dalam stadion namun dengan catatan penutupnya harus dilepas.
Begitu keluar dari lorong stadion, pemandangan istimewa tribun stadion langsung memanjakan mata. Belum terlalu penuh, tetapi sektor utara sudah banyak dipenuhi oleh fans Betis.
Tersenyum lebar, menutup mata dan menghirup nafas dalam-dalam untuk menyerap atmosfer di dalam stadion menjadi salah satu cara terbaik untuk menikmati momen tersebut. Bagaimana tidak, perlahan namun pasti fans terus memadati stadion bernyanyi bersama memberikan dukungan. Loyalis Sevilla sendiri terkonsentrasi di bagian atas sudut Selatan meski banyak juga terlihat berlalu-lalang hampir di semua bagian stadion.
Papan petunjuk sangat mudah ditemukan hingga mudah mendekat ke tempat duduk yang sudah dipesan. Jika kesulitan, petugas dengan pakaian khusus dengan sangat mudah ditemukan dan dengan cara yangs sopan memberi arah yang dituju. Di tribun, fans duduk manis sambil menikmati hangatnya sinar matahari dan menyantap makanan yang telah mereka beli.
Kedua kesebelasan kemudian berjajar rapi keluar dari lorong stadion disambut meriah oleh fans kedua kubu. Ya, derbi ini terbilang bersahabat seperti yang diakui oleh beberapa fans yang ditemui Goal namun tetap saja ejekan-ejekan dikeluarkan sebagai bumbu rivalitas tanpa perilaku berlebihan.
Wasit yang memimpin pertandingan juga wanita, begitu juga dengan dua hakim garisnya. Mereka secara profesional mengawal pertandingan. Ya, duel-duel keras sering terjadi di atas lapangan namun ketegasan sang pengadil membuat kualitas pertandingan terjaga dan memanjakan para penonton di tribun yang tidak henti memberikan dukungan untuk tim kesayangannya.
Di salah satu sudut stadion, terlihat juga seorang ayah dengan dua anaknya. Sang ayah mengenakan jersey Sevilla bersama anak terbesarnya di sebelah kanan sementara sang adik mengenakan jersey Real Betis. Pemandangan yang unik dan mungkin sulit untuk ditemukan di Indonesia, tetapi begitulah yang terjadi di Seville.
Stadion kemudian bergema saat Bea Para menghadirkan keunggulan untuk Betis pada menit 22. Sorak sorai kegembiraan fans tuan rumah berlangsung lama yang diakhiri chants ejekan pada tim tamu.
Keunggulan Betis gagal dipertahankan karena pada menit 74 babak kedua Sevilla berhasil menyamakan kedudukan melalui Karen Araya yang merupakan pemain tim nasional Cile. Tentu gol ini disambut gembira oleh fans di tribun tandang, tetapi loyalis tuan rumah tidak berdiam diri. Dukungan diberikan lebih keras lagi hingga sorak-sorai pendukung Sevilla langsung tenggelam.
Pertandingan pada akhirnya berakhir dengan skor imbang 1-1. Tambahan satu poin untuk Real Betis membuat mereka bertengger di peringkat tujuh klasemen sementara dengan poin 42 dari 27 laga, sementara Sevilla ada di urutan 11.
Momen tim atau pesepakbola memberi hormat pada suporter tidak ketinggalkan dilakukan oleh para pemain Betis. Setelahnya para suporter meninggalkan tempat duduk dan meninggalkan stadion dengan tertib sementara kami bergerak menuju ruangan konferensi pers pertandingan di mana belasan jurnalis lokal sudah menanti.
Konferensi pers dilaksanakan dengan cara profesional. Pelatih tim tamu Cristian Toro mendapat kesempatan pertama menghadapi Pers untuk kemudian bergantian juru taktik Real Betis Maria Pry yang meladeni pertanyaan dari awak media.
Melihat bagaimana Spanyol menggelar kompetisi sepakbola wanta yang disebut Liga Femenina ini benar-benar di luar ekspektasi baik itu memposisikan diri sebagai jurnalis yang melakukan tugas peliputan, maupun sebagai penikmat sepakbola. Olahraga paling digemari di muka bumi ini diurus dengan jitu hingga bisa dengan maksimal dinikmati dan dirasakan oleh para penggemarnya. Lebih jauh lagi, atmosfer yang berhasil mereka ciptakan dipastikan memikat sponsor hingga memastikan kompetisi terus bergulir dengan baik.
BUENO!
Langsung
Langsung