Bolatimes.com
·8 Agustus 2025
Petaka Barcelona! Hansi Flick Dilarang Dampingi Blaugrana di Liga Champions, Kok Bisa?

In partnership with
Yahoo sportsBolatimes.com
·8 Agustus 2025
Bolatimes.com - Kabar mengejutkan datang dari Barcelona! Pelatih Hansi Flick dipastikan absen di bangku cadangan saat laga pembuka Liga Champions 2025 melawan lawan yang belum ditentukan, pada 16-18 September mendatang.
Dikutip dari BBC, UEFA, badan sepak bola Eropa, menjatuhkan sanksi larangan satu pertandingan dan denda sebesar £17.000 (sekitar Rp350 juta) kepada Flick atas tuduhan pelanggaran disiplin.
Hukuman serupa juga diberikan kepada asistennya, Marcus Sorg.
Sanksi ini berawal dari kritik pedas Flick terhadap keputusan wasit selama kekalahan Barcelona 4-3 dari Inter Milan di leg kedua semifinal Liga Champions pada Mei lalu.
Kala itu, Barcelona tersingkir dengan agregat 7-6. Komentar Flick yang dianggap melanggar kode etik UEFA menjadi pemicu hukuman ini.
Pelatih asal Jerman yang baru menukangi Barcelona sejak Juni 2024 ini dikenal vokal, namun kali ini kritiknya berujung pada konsekuensi berat.
Tak hanya Flick, dua bintang Barcelona, Lamine Yamal dan Robert Lewandowski, juga tak luput dari hukuman.
Keduanya didenda masing-masing £4.300 (sekitar Rp88 juta) karena dianggap tidak mematuhi instruksi petugas anti-doping usai laga melawan Inter Milan.
Yamal dan Lewandowski dilaporkan tidak segera melapor ke pos kontrol doping, sebuah pelanggaran prosedur yang dianggap serius oleh UEFA.
Meski denda ini relatif ringan, insiden ini menambah sorotan pada disiplin internal skuad Barcelona.
Absennya Flick di laga pembuka Liga Champions bisa memengaruhi strategi tim, terutama karena ia dikenal sebagai taktikus ulung yang mampu menginspirasi pemain di lapangan.
Marcus Sorg, yang juga terkena sanksi, biasanya menjadi tangan kanan Flick dalam meramu taktik.
Dengan keduanya absen, Barcelona harus mengandalkan staf pelatih lainnya untuk mengisi kekosongan.
Sementara itu, denda untuk Yamal dan Lewandowski, meski tidak mengganggu kehadiran mereka di lapangan, menjadi pengingat pentingnya kepatuhan terhadap regulasi UEFA.