Suara.com
·1 Mei 2023
In partnership with
Yahoo sportsSuara.com
·1 Mei 2023
Suara.com - Penghargaan Player of the Season alias Pemain Terbaik yang diperoleh Carlos Nash pada penghujung karier sepak bolanya menjadi salah satu kisah menarik yang tak pernah terjadi di mana pun.
Sebab, saat bergabung bersama Norwich City dari Stoke City, Carlos Nash saat itu hanya berstatus sebagai penjaga gawang ketiga yang menjadi pelapis John Ruddy dan Mark Bunn.
Namun, masa penghujung kariernya sebagai pesepak bola ditutup dengan tragis. Sebab, ketika itu, Norwich City hanya bisa mengakhiri persaingan di peringkat ke-18 dan harus terdegradasi dari Liga Inggris.
Inilah yang menjadi momentum ganjil dari gelar Pemain Terbaik yang ditentukan melalui proses voting. Ketika itu, pendukung Norwich City merasa kecewa dengan penampilan tim. Mereka pun kompak menyabotase pemungutan suara ini.
Ribuan suporter The Canaries pun memberikan suaranya kepada Carlo Nash. Padahal, sebagai penjaga gawang ketiga, Carlos Nash tidak pernah bermain sepanjang musim.
Penghargaan Player of the Year ini jelas membuat Norwich City menanggung malu. Sebab, gelar pemain terbaiknya justru diberikan kepada penggawa yang tidak pernah tampil. Namun, Carlos Nash akhirnya menolak dengan tegas penghargaan tersebut.
Menurutnya, penghargaan Player of the Year lebih layak diberikan kepada Robert Snodgrass. Sebab, pemain yang berposisi sebagai gelandang itu jadi sosok paling berkontribusi di musim 2013/2014.
"Saya harus menolaknya dengan baik dan tentu saja memberikannya kepada seseorang yang lebih pantas mendapatkannya,” ujar Carlo Nash dilansir dari Irish Mirror.
Profil Carlo Nash
Carlos Nash merupakan mantan penjaga gawang yang berasal dari Bolton, Inggris. Dia lahir pada 13 September 1973. Sebagian besar kariernya memang dihabiskan bersama klub-klub asal Negeri Ratu Elizabeth.
Kiper bernama lengkap Carlo James Nash ini memulai kiprahnya bersama Rossendale United yang berkompetisi di ajang North West Counties League. Padahal, statusnya cukup mentereng karena ditempa Manchester United di level usia dini.
Setelah itu, dia sempat berpindah-pindah klub, mulai dari Clitheroe (1995-1996), Crystal Palace (1996-1998), Stockport County (1998-2001), hingga Wolverhampton Wanderers (2000-2001).
Pada 2001, Carlo Nash direkrut Manchester City dengan biaya transfer sebesar 100 ribu pounds. Dia pun mencatatkan 15 penampilan di ajang Premier League dan 2005 penampilan di ajang First Division. Setelah itu, dia direkrut Middlesbrough pada 2003 sebelum gabung dengan Preston North End pada 2005.
Kiprahnya memang cukup mentereng karena sempat pindah-pindah klub Liga Inggris, mulai dari Wigan Athletic (2007-2008), Stoke City (2008 dan 2010-2013), Everton (2008-2010), hingga terakhir Norwich City (2013-2014).
Setelah gantung sepatu, lelaki yang kini berusia 49 tahun itu melanjutkan kariernya sebagai pelatih kiper di Oldham Athletic, Salford City, hingga Port Vale.