sportstars.id
ยท15 April 2023
In partnership with
Yahoo sportssportstars.id
ยท15 April 2023
JAKARTA - Profil dan biodata Rudi Garcia menjadi informasi menarik untuk diulas usai pemecatan dirinya dari klub Al Nassr. Perlu diketahui jika Rudi Garcia resmi dipecat Al Nassr pada Kamis (13/4/23).
Pelatih yang pernah menjadi juru taktik di AS Roma itu kabarnya dipecat karena kegagalan mempertahankan posisi Al Nassr di puncak klasemen Saudi Pro League. Hasil kurang memuaskan membuat Al Nassr digeser Al Ittihad dari puncak klasemen dengan beda 3 poin.
Saat ini mantan pelatih Al Nassr ini belum menentukan langkah untuk berlabuh ke klub mana usai pemecatan ini. Lantas bagaimana sosok Rudi Garcia? berikut Sportstars.id akan mengulas profil dan biodatanya;
Rudi Garcia adalah pelatih sepak bola profesional kelahiran Nemours, Perancis pada tanggal 20 Februari 1964. Berkebangsaan Perancis, ternyata Rudi Garcia memiliki darah keturunan Andalusia di keluarga besarnya.
Dikenal sebagai pelatih yang sudah menjajakan langkahnya di beberapa klub besar, ternyata Rudi Garcia juga memulai karirnya sebagai pemain sepak bola. Dirinya pertama kali bermain untuk LOSC Lille U19.
Ketertarikannya di dunia sepak bola memang tidak luput dari peran keluarga, bakatnya dalam bermain sepak bola pun sudah mengalir dalam darahnya. Tak heran, ternyata Ayah Rudi Garcia merupakan mantan pesepak bola yang juga berkarir sebagai pelatih.
Setelah menghabiskan dua tahun menimba ilmu bersama LOSC Lille U19, di tahun 1983 dirinya mendapat kesempatan untuk bermain di tim utama selama 4 musim. Dirinya tampil sebanyak 81 caps dengan catatan 5 gol bersama LOSC Lille.
Kemudian di tahun 1988 Rudi bergabung dengan klub SM Caen dan bermain selama dua musim, sebelum akhirnya pindah ke FC Martigues di tahun 1991. Bersama FC Martigues dirinya memutuskan untuk gantung sepatu di tahun 1992.
Karirnya sebagai pesepak bola harus terhenti di tahun 1992 kala usianya menginjak 28 tahun, akibat cedera parah yang membuat dirinya tidak lagi memungkinkan beraksi di atas rumput hijau.
Dibalik kegagalannya sebagai pesepak bola handal, Rudi Garcia memutuskan untuk mengambil kursus kepelatihan. Hal ini dipilihnya demi untuk mendapatkan sertifikat kualifikasi untuk menjadi seorang juru taktik.
Di tahun 1994 Rudi Garcia menjadi pelatih tim junior klub dimana ayahnya juga pernah menjadi pelatih yakni AS Corbeil-Essonnes. Berkat kinerja yang baik, di tahun 1996 dirinya terpilih untuk menjadi pelatih kepala untuk tim senior.
Selepas jabatan sebagai pelatih AS Corbeil-Essonnes, dirinya berkesempatan untuk menjadi pelatih di Saint Etienne. Namun tak berlangsung lama, dirinya pun mendapat tawaran untuk menukangi klub Dijon pada tahun 2002.
Bersama dengan Dijon, Garcia sukses meningkatkan standar klub hingga mereka naik ke divisi dua Liga Perancis. Hingga akhirnya di 2007 dirinya pindah ke Le Mans, meski dalam waktu yang singkat dirinya terbilang sukses dalam melakukan transformasi klub menjadi lebih maju.
Setahun kemudian, di tahun 2008 Rudi menandatangani kontrak bersama LOSC Lille. Bersama Lille, Rudi sukses mempersembahkan 1 trofi French Champion dan 1 trofi French Cup di musim 2010/2011.
Sukses menangani Lille, di tahun 2013 Rudi memutuskan untuk menukangi AS Roma. Di bawah asuhannya, AS Roma bak mendapat angin segar. Bagaimana tidak, AS Roma sukses memenangkan 8 laga pertama di bawah asuhan Rudi Garcia termasuk laga kontra Lazio.
Di tahun 2016 Rudi memutuskan untuk kembali ke Liga Prancis, dirinya sempat menukangi Marseille selama 3 musim. Kemudian menjadi pelatih Olympique Lyon sebelum hijrah ke Saudi Pro League bersama Al Nassr.