Stats Perform
·25 Februari 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·25 Februari 2022
Perlahan tapi pasti peringkat Indonesia di ranking FIFA terus mengalami peningkatan. Kondisi tersebut tak lepas dari performa skuad Merah Putih dalam menjalani pertandingan internasional.
Berdasarkan data per 10 Februari 2022, Indonesia menduduki posisi ke-160 dunia dengan raihan 1.001,61 poin. Hasil itu tak lepas dari kemenangan melawan Cina Taipei di play-off kualikasi Piala Asia, dan dua uji coba kontra Timor Leste.
Kendati begitu, PSSI belum puas dengan pencapain timnas Indonesia. Ketua umum PSSI Mochamad Iriawan menargetkan pasukan Shin Tae-yong bisa menembus 150 besar pada tahun ini.
Demi mewujudkan targetnya tersebut PSSI bakal mendukung segala program untuk timnas Indonesia. Federasi sepakbola nasional tersebut juga bisa belajar dari Kanada yang dinobatkan menjadi the best mover of the year.
Penghargaan tersebut disematkan kepada Kanada sebagai negara dengan kenaikan posisi terbaik saat pengumuman peringkat FIFA pada 10 Februari 2022. Saat ini negara tersebut menduduki posisi 33.
Pada 2014, Kanada masih berada di peringkat 122 dunia. Jika dihitung dari Oktober 2014 ke Februari 2022, Kanada terbang 89 tingkat.
Pencapaian tersebut menjadi peringkat tertinggi dalam sejarah sepakbola Kanada. Negara tersebut sebelumnya pernah berada di posisi 40 dunia pada 1996.
Kanada pun mencetak rekor FIFA sejak memberlakukan sistem peringkat pada 1993. Rekor sebelumnya dicetak oleh Timnas Jamaika pada 2015 dengan lompatan 21 tingkat dari peringkat 76 ke 55.
"Bukan pekerjaan sekali jadi. Perlu kerja keras, kesabaran dan pengorbanan. Bisa jatuh bangun seperti Kanada atau negara-negara lain," kata Iriawan.
"Tapi optimisme, motivasi dan semangat juang pada ujungnya bisa membawa kecerahan bagi timnas Indonesia," sosok yang karib disapa Iwan Bule tersebut menambahkan.
Saat ini tim asuhan Shin Tae-yong tengah bersiap menghadapi FIFA Matchday, 21-30 Maret 2022. Sebagai bagian rangkaian persiapan dan uji coba menuju SEA Games Hanoi, 12-23 Mei mendatang dan juga kualifikasi Piala Asia 2023 pada 8-14 Juni.
Komitmen kuat Iriawan untuk peningkatan prestasi skuad Garuda tidak perlu diragukan lagi. Sejak awal ia optimistis akan memanfaatkan semaksimal mungkin setiap peluang, termasuk FIFA Matchday.
Tentu tanpa harus mengabaikan hal-hal penting lain termasuk memperhitungkan dengan cermat kesehatan dan keselamatan para pemain di tengah badai Covid-19.
Iriawan belajar dari pengalaman FAM atau federasi sepakbola Malaysia dengan tetap memaksakan tampil di Piala AFF U-23 2022 di Kamboja di tengah banyak pemainnya yang terpapar badai Covid-19.
Pada akhirnya, timnas Malaysia U-23 babak belur di Kamboja. Dua kali dipermalukan Laos dengan skor 2-1 dan 2-0. Padahal secara peringkat FIFA, Harimau Malaysia lebih baik dibanding lawannya tersebut
"Tidak salah memetik pelajaran baik, dari negara lain. Agar semua inspirasi positif, boleh menjadi pelecut semangat untuk terus berikhtiar membangun kualitas maupun prestasi sepakbola Indonesia yang kita cintai bersama.ini," ucapnya.