Samuel Eto'o & Didier Drogba Marah Afrika Mau Dijadikan Tempat Uji Coba Vaksin Virus Corona | OneFootball

Samuel Eto'o & Didier Drogba Marah Afrika Mau Dijadikan Tempat Uji Coba Vaksin Virus Corona | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Stats Perform

Stats Perform

ยท4 April 2020

Samuel Eto'o & Didier Drogba Marah Afrika Mau Dijadikan Tempat Uji Coba Vaksin Virus Corona

Gambar artikel:Samuel Eto'o & Didier Drogba Marah Afrika Mau Dijadikan Tempat Uji Coba Vaksin Virus Corona

Samuel Eto'o dan Didier Drogba sangat marah mendengar komentar bernada rasisme dan menghina yang dibuat oleh dua dokter di televisi Prancis yang menyarankan studi tentang vaksin virus corona harus diuji coba di Afrika.

Mantan striker Chelsea dan Senegal, Demba Ba mengunggah video topik tersebut di laman Twitter.


Video OneFootball


Ba berkomentar: "Selamat datang di Barat, di mana orang kulit putih meyakini diri mereka begitu superior sehingga rasisme dan kebodohan menjadi hal biasa. WAKTUNYA UNTUK BANGKIT."

Komentar kontroversial tersebut dilontarkan ketika adanya rencana mengenai pengujian potensi vaksin BCG, yang biasanya digunakan melawan tuberkulosis atau TBC, sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran COVID-19 lebih luas.

"Jika saya bisa menjadi provokatif, bukankan kita harus melakukan penelitian ini di Afrika di mana tidak ada masker, perawatan, resusitasi?" tanya profesor Jean-Paul Mira, pimpinan unit perawatan di Rumah Sakit Cochin di Paris.

"Sama seperti untuk beberapa penelitian AIDS, di mana para pelaku prostitusi mencoba sesuatu karena kita tahu mereka tidak terlindungi."

Profesor Camille Locht, direktur penelitian di Inserm, menjawab: "Anda benar. Kami saat ini sedang berpikir secara paralel tentang penelitian di Afrika untuk membuat jenis pendekatan yang sama dengan BCG."

"Ada proses tender yang sudah atau akan keluar. Kami akan serius memikirkan hal tersebut."

"Itu tidak mencegah kami berpikir secara paralel tentang melakukan penelitian di Eropa dan Australia."

Legenda Kamerun, Eto'o membalas unggahan video Ba di Twitter: "Bajingan," sebelum menambahkan dalam unggahan di Instagram: "Anda sialan. Afrika bukan tempat Anda bermain-main."

Drogba juga menyebut komentar dua profesor tersebut absurd, dengan sang pemain yang dua kali memenangkan penghargaan sebagai Pesepakbola Terbaik Afrika itu mengaku terkejut dengan saran apa pun yang harus menjadikan orang-orang Afrika sebagai "kelinci percobaan".

"Tidak dapat dibayangkan bahwa kami terus menerima perlakuan ini," tulis Drogba di Twitter. "Afrika bukan laboratorium [uji coba]."

"Saya sangat mencela pernyataan serius, rasis, dan menghina ini!"

"Bantu kami menyelamatkan hidup di Afrika dan menghentikan penyebaran virus yang mengguncang dunia ini, bukannya menganggap kami sebagai kelinci percobaan. Itu tidak masuk akal!"

"Para pemimpin Afrika memiliki tanggung jawab untuk melindungi orang-orang dari rencana keji ini."

BCG hanya satu dari banyak vaksin dan obat antivirus yang dipertimbangkan memiliki potensi melawan virus corona.

Vaksin memang harus melewati tahap pengujian dan pengembangan yang ketat sebelum dapat disetujui untuk digunakan secara luas dan diproduksi secara massal.

Perkiraan umum dari para ilmuwan menunjukkan vaksin yang cocok melawan COVID-19 kemungkinan setidaknya baru ada 18 lagi untuk siap digunakan bagi kalangan umum.