Stats Perform
·11 Juni 2020
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·11 Juni 2020
Samuel Eto’o telah menginstruksikan Xavi untuk kembali ke Barcelona selagi Lionel Messi masih bermain di sana, dengan mantan pemain Kamerun itu melabeli pemenang Ballon d'Or enam kali tersebut sebagai "God of Football".
Xavi sudah menikmati status legendaris di Camp Nou, setelah bermain untuk klub lebih dari 500 kali di kompetisi kasta tertinggi, menghabiskan 17 tahun sebagai seorang profesional bersama tim yang ia perkuat sejak 1991 itu.
Di usianya yang sekarang 40 tahun, mantan bintang internasional Spanyol itu menangani klub Qatar Al Sadd, di mana ia menghabiskan empat tahun terakhir karier bermainnya, tetapi terus dikaitkan dengan kepindahan kembali ke Catalunya, terutama jika ada lowongan di tampu kepemimpinan.
Meski Xavi sebelumnya menyatakan bahwa dia tidak merasa siap untuk tugas memimpin Barca, Eto'o, yang membantu klub meraih gelar Liga Champions 2009 di bawah arahan Pep Guardiola, mendorong mantan rekan setimnya itu untuk tidak menunggu lebih lama.
"Saya sudah memberi tahu Xavi bahwa apa pun yang terjadi, dia harus kembali ke Barca - dan saya mengatakan kepadanya bahwa dia harus melakukannya ketika Dewa Sepakbola [Messi] masih ada," katanya kepada Radio Catalunya.
"Dia pernah bermain dengan Messi, dan itu akan membuatnya lebih mudah daripada yang lain."
Lebih lanjut, Eto'o memberi tahu Barca bahwa Luis Suarez tidak dapat mudah diganti, bahkan jika mereka mendatangkan Lautaro Martinez dari Inter Milan pada musim panas ini.
“Saya menyukai Suarez. Dia membuat cerita yang luar biasa dengan Barcelona," ujarnya ketika ditanya apakah dia atau pemain Uruguay tersebut yang layak disebut sebagai pemain terbaik nomor 9 klub. “Kami berdua beruntung pernah bermain untuk klub seperti itu.
“Luis akan selalu menjadi Luis, dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia untuk posisinya. Jelas bahwa Barca harus memperkuat tim, tetapi tidak perlu untuk menghilangkan seorang jenderal. Luis adalah seorang jenderal, dia adalah seorang kapten, dan dia tidak bisa diturunkan pangkatnya.
“Lautaro tengah dalam performa bagus, tetapi orang cenderung melupakan sejarah. Luis telah menulis sejarah Barca dan sepakbola. Kita harus mengakuinya. Itu tidak berarti bahwa pemain baru harus dikecualikan, tetapi Anda tidak bisa melupakan pemain hebat."