Selain Meniru Timnas Indonesia, Malaysia Bisa Ikuti Program Naturalisasi Srilanka | OneFootball

Selain Meniru Timnas Indonesia, Malaysia Bisa Ikuti Program Naturalisasi Srilanka | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.com

Bola.com

·29 November 2024

Selain Meniru Timnas Indonesia, Malaysia Bisa Ikuti Program Naturalisasi Srilanka

Gambar artikel:Selain Meniru Timnas Indonesia, Malaysia Bisa Ikuti Program Naturalisasi Srilanka

Bola.com, Kediri - Jika ingin mengejar ketinggalan dari negara lain, tampaknya percepatan prestasi sepak bola Malaysia, terutama Timnas Malaysia, lewat program naturalisasi tak bisa ditawar lagi.

Dalam era globalisasi sepak bola modern, sekarang banyak negara di belahan Bumi memilih naturalisasi sebagai cara untuk memperkuat timnas masing-masing.


Video OneFootball


Sebenarnya Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) telah melakukan itu. FAM mulai gencar menggunakan pemain naturalisasi setelah Timnas Malaysia menjuarai Piala AFF 2010 silam.

Namun selama ini pemain yang dinaturalisasi kebanyakan legiuner asing yang berkiprah di Liga Super Malaysia. Sedangkan pemain yang memiliki darah keturunan Malaysia cukup minim. Usia mereka pun telah mencapai di atas 27 tahun.

Di Piala AFF 2024 nanti, Tim Harimau Malaya juga memiliki sembilan pemain naturalisasi. Dengan perincian lima naturalisasi dengan darah keturunan Malaysia, yaitu Matthew Davies, Daniel Ting, Dion Cools, Nooa Laine, dan Stuart Wilkin.

Sedangkan empat penggawa lainnya naturalisasi murni yang tak memiliki garis darah Malaysia, seperti Paulo Josue, Natxo Insa, Romel Morales, dan Sergio Aguero. Selain itu, ada Nooa Laine, gelandang bertahan kelahiran Finlandia yang masih berumur 21 tahun.

"Naturalisasi murni juga baik. Setidaknya FAM tahu kualitas mereka selama jadi pemain asing di Liga Malaysia. Kelemahannya, mereka baru bisa jadi pemain Timnas Malaysia, setelah bermain di Liga domestik selama lima tahun berturut-turut. Sehingga usianya pasti lebih dari 27 tahun saat jadi warga negara Malaysia," kata Raja Isa Raja Akram Syah.

Lihat jejak penerbit