Stats Perform
·6 Mei 2019
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·6 Mei 2019
Bek sekaligus kapten Chelsea Gary Cahill mengaku sulit untuk memberikan respek kepada Maurizio Sarri karena merasa diperlakukan secara kurang pantas oleh manajernya itu.
Menjadi sosok penting di lini belakang Chelsea sejak 2012, Cahill harus menerima kenyataan dirinya tak masuk dalam rencana permainan Sarri. Cahill diklaim Sarri tidak cocok dengan gaya permainan The Blues yang berbasis penguasaan bola.
Akibatnya, bek sentral 33 tahun ini cuma bermain delapan kali di semua ajang musim ini. Penampilan singkat Cahill saat Chelsea mengalahkan Watford 3-0, Minggu (5/5), merupakan laga pertamanya sejak November 2018 dan berpotensi jadi laga terakhirnya di Stamford Bridge.
"Secara pribadi, ini adalah periode yang sangat buruk," kata Cahill, memulai curahan hatinya kepada Daily Telegraph.
"Ketika kelak saya meninggalkan Chelsea, musim ini akan langsung saya hapus dalam ingatan saya. Memori terakhir saya di Chelsea adalah trofi Piala FA di musim lalu."
"Situasinya memang sangat sulit. Saya bermain reguler dalam enam musim sebelumnya dan telah memenangi segalanya bersama Chelsea. Saya juga sudah memahami bagaimana cara klub ini bekerja. Jadi, hanya duduk menonton di bangku adalah sesuatu yang tidak saya perkirakan."
"Sebagai pemain, tidak bermain selama dua, tiga, empat laga adalah hal normal. Tetapi jika terus seperti itu delapan hingga sembilan laga, maka harus ada penjelasan dari manajer. Tapi dia [Sarri] tidak melakukan itu."
"Situasi ini tidak hanya terjadi pada saya, tetapi juga pemain lain yang sudah berjasa memberikan gelar pada klub ini. Sulit bagi saya untuk respek kepada seseorang yang tidak memberikan respek kepada pemain seperti kami."
Cahill sendiri tetap berlaku profesional meski jarang dimainkan. Ia tetap berlatih keras dan tidak menuntut klub untuk menjualnya pada Januari lalu. "Saya bangga dengan bagaimana saya menyikapi situasi ini," pungkasnya.