Stats Perform
·25 Desember 2018
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·25 Desember 2018
Real Madrid tanpa kesulitan berarti sukses meraih kemenangan telak 4-1 atas Al Ain dalam final Piala Dunia Antarklub 2018 di Uni Emirat Arab, Sabtu (22/12) malam WIB. Hasil tersebut memastikan hat-trick juara dunia beruntun Madrid sekaligus menegaskan dominasi sebagai raja di ajang ini, dengan total sudah mengoleksi empat gelar.
Simak juga: DAFTAR JUARA Piala Dunia Antarklub (1960-2018)
Manchester United membuka era baru mereka bersama manajer interim Ole Gunnar Solskjaer dengan hasil yang mengesankan. Bertandang ke markas Cardiff City, United mampu menang telak 5-1. Ini pertama kalinya United mencetak lima gol dalam satu pertandingan sejak terakhir melakukannya di era Sir Alex Ferguson.
Pujian pun mengalir kepada Solskjaer, yang dianggap bisa membuat permainan United lebih menyerang dan mengalir, berbeda 180 derajat dari gaya pragmatis pendahulunya Jose Mourinho. Senyum lebar akhirnya kembali merekah di kubu United.
Namun, satu pertandingan saja tidak menjamin United bisa terus bermain seperti ini. Solskjaer dan pasukannya harus membuktikannya secara konsisten di laga-laga berikut, seiring duel Boxing Day (26/12) melawan Huddersfield Town menanti di depan mata.
Simak juga: Lanjut Ke Mana, Jose Mourinho? Delapan Destinasi Potensial Buat The Special One
Crystal Palace menyajikan dua kejutan Natal dalam satu paket untuk dua kandidat utama juara Liga Primer Inggris musim ini. Kemenangan skuat Roy Hodgson 3-2 di Etihad Stadium menghasilkan kejutan pahit buat Manchester City sekaligus menjadi kado spesial tak terduga bagi Liverpool, yang kini memimpin klasemen dengan selisih empat poin.
Sementara itu, Juventus juga mendapat kado Natal istimewa setelah mampu menumpas perlawanan AS Roma 1-0. Hasil ini memastikan Cristiano Ronaldo dkk. menjadi campione d'nverno alias juara musim dingin. Juventus sudah setengah jalan menuju Scudetto kedelapan beruntun.
Simak juga: Klasemen Liga Top Eropa 2018/19
Momen yang ditunggu Egy Maulana Vikri akhirnya tiba pada pekan ini. Ya, bintang muda Indonesia itu baru saja menjalani debutnya di Ekstraklasa Polandia ketika Lechia Gdansk menggilas Gornik Zabrze 4-0 di Stadion Energa, Minggu (23/12) dinihari WIB.
Walau cuma bermain delapan menit, debut resmi ini menjadi pertanda bagus buat karier Egy ke depannya bersama Lechia.
Simak kabar lengkap Egy di sini! | Galeri Foto Petualangan Egy di Polandia
Sepakbola Indonesia diselimuti diskursus panas dalam sepekan terakhir. Pemicunya adalah isu match fixing atau pengaturan skor yang diembuskan sejumlah narasumber di program televisi Mata Najwa. Yang paling menghebohkan adalah dugaan adanya match fixing di final Piala AFF 2010.
Kapolri Tito Karnavian, yang turut menghadiri Mata Najwa, langsung membentuk satgas khusus untuk memerangi mafia sepakbola di Indonesia. Ini menjadi langkah baru dalam pemberantasan match fixing, yang sudah bertahun-tahun menjadi penyakit tak terobati di sepakbola Indonesia.
Seluruh pihak -- mulai dari pemain, pelatih, pengurus klub, wasit, dan terutama PSSI -- diharapkan bisa bekerja sama agar momen ini dijadikan batu loncatan demi terciptanya iklim persepakbolaan nasional yang ideal.
Simak berita sepakbola nasional di sini!
Meski tengah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir akibat anjloknya prestasi timnas dan merebaknya isu match fixing, PSSI membuat keputusan penting pada pekan lalu. Federasi sepakbola Indonesia itu telah menunjuk Simon McMenemy sebagai pelatih kepala timnas senior Indonesia.
McMenemy, pelatih asal Skotlandia yang membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2017, diharapkan bisa melanjutkan pekerjaan Luis Milla, yang sudah membangun fondasi di tubuh timnas dalam dua tahun terakhir. Selain itu, PSSI juga menunjuk Indra Sjafri untuk menukangi timnas Indonesia U-23, dan Bima Sakti sebagai pelatih timnas Indonesia U-16.
Selamat bertugas, para coach sekalian!
Simak juga: RESMI: Simon McMenemy Pelatih Timnas Indonesia