Stats Perform
·16 September 2021
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·16 September 2021
Lionel Messi menjalani malam yang frustrasi saat Paris Saint-Germain ditahan imbang wakil Belgia, Club Brugge, dengan skor 1-1 pada Kamis (16/9) dini hari WIB.
Tampil penuh, laga ini sekaligus menjadi penampilan ke-150 Messi di UCL. Untuk pemain yang sangat identik dengan Barcelona, agak aneh rasanya melihat sang pemain main di kompetisi Eropa dengan seragam tandang putih PSG.
Pemenang Ballon d'Or enam kali itu tiba di Paris untuk melengkapi lini depan yang mewah, termasuk Neymar dan Mbappe yang diharapkan mampu menghilangkan penasaran untuk membawa trofi Liga Champions yang sangat diinginkan ke ibukota Prancis.
Segalanya tampak berjalan lancar ketika Mbappe mengirimkan assist kepada Herrera untuk gol pertama nama terakhir di Liga Champions, tepatnya pada menit ke-15.
Sebelumnya, fans PSG baru 24 menit menyaksikan penampilan Messi saat ia masuk sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 2-0 atas Reims di Ligue 1, akhir pekan lalu.
Letupan pertama Messi terjadi di tepi area pertahanan Brugge setelah laga berjalan 22 menit. Umpan lambung Si Kutu diterima Mbappe sebelum percobaan penyerang asal Prancis itu ditepis kiper lawan.
Tak lama berselang, Messi hanya beberapa inci dari gol pertamanya di PSG. Tapi, tendangan melengkungnya masih digagalkan mistar gawang.
Sebaliknya, justru Club Brugge yang mampu samakan kedudukan. Kapten tim, Hans Vanaken, meneruskan umpan silang Eduard Sobol, yang gagal dijangkau Keylor Navas.
Tidak ada pemain yang mencetak lebih banyak gol di Liga Champions untuk satu klub selain Messi dengan 120 golnya di Barcelona. Tersisa 20 menit laga, ia nyaris membuka rekening golnya untuk PSG ketika ia menguji kiper Simon Mignolet dengan tendangan kaki kiri.
Pada menit ke-72, Messi diganjar kartu kuning karena tekel telat. Ia dan Neymar, yang terakhir memenangkan gelar UCL bersama pada 2015, benar-benar ditangani dengan baik oleh lini defensif lawan. Bek asal Skotlandia, Jack Hendry, tampil dengan performa yang sangat mengesankan.
Peluit akhir disambut oleh raungan suporter tuan rumah. Trek lagu Oasis menemani selebrasi tim di Stadion Jan Breydel pada malam yang tidak terlupakan bagi sang juara Belgia.