Stats Perform
·14 April 2020
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·14 April 2020
Mantan gelandang Chelsea, Steve Sidwell, mengungkapkan bahwa sejumlah pemain The Blues menangis kala Jose Mourinho dipecat pada September 2007.
Mou dipecat setelah Chelsea mengalami start terburuk sejak 2001, yang didahului keretakan hubungannya dengan pemilik klub, Roman Abramovich.
Meski begitu, menurut Sidwell, pemecatan tersebut tidak diduga oleh para pemain. John Terry cs kaget dan tidak dapat menahan emosi.
Saya tidak pernah merasakan ketegangan atau berpikir dia [Mourinho] dalam masalah," ucap Sidwell kepada The Athletic, Selasa (14/4).
"Ada beberapa pertandingan sebelumnya, Anda bisa melihat banyak hal di media, dan itu benar-benar panas.”
"Tetapi, Anda tidak merasakan itu di dalam. Para pemain semuanya bersatu, tidak ada yang berbalik melawannya, dia tidak kehilangan ruang ganti.”
“Pada hari dia dipecat, saya mengantar istri saya ke bandara dan berita datang di radio. Saya hanya berpikir, 'Sial, dia dipecat. Apa yang akan terjadi?' Kami semua dipanggil dalam pertemuan di Cobham [markas latihan Chelsea].”
“Adalah hal yang aneh ketika Jose datang untuk mengucapkan selamat tinggal. Hening. Rasanya seperti ada seseorang yang meninggal.”
“Saat Anda melihat karakter kuat seperti Didier Drogba, Frank Lampard, dan John Terry menangis di lantai dan menggerung, saya juga ikut sedih. Itu sangat aneh,” tambahnya.
Pada periode pertama di Chelsea, Mou terbilang sukses. Ia mengantarkan klub asal London Barat tersebut meraih total lima trofi, termasuk titel pertama Liga Primer Inggris setelah penantian 50 tahun. Rinciannya, dua gelar EPL, satu Piala FA, dan dua Piala Liga Inggris.
Adapun Sidwell terhitung salah satu pemain gagal di Chelsea. Pemain asal Inggris itu didatangkan dari Reading pada musim panas 2007/08. Ia hanya bertahan semusim di Stamford Bridge sebelum dilepas ke Aston Villa.