Stats Perform
·2 Mei 2020
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·2 Mei 2020
Amiens menegaskan akan mengajukan gugatan terhadap keputusan untuk menghentikan kampanye Ligue 1 Prancis musim ini secara dini sehingga membuat mereka terdegradasi ke Ligue 2.
Ligue de Football Professionnel (LFP) selaku operator kompetisi sepakbola Prancis, Kamis (30/4) lalu, mengumumkan bahwa musim ini dihentikan setelah keluarnya larangan aktivitas olahraga hingga September oleh perdana menteri Edouard Philippe.
Klasemen liga sebelum ditangguhkan pada Maret lalu menjadi acuan terakhir dalam menentukan juara serta klub-klub yang terdegradasi. Amiens, bersama dengan Toulouse, harus turun kasta karena menghuni dua posisi terbawah, sementara Paris Saint-Germain dinobatkan sebagai juara.
Di sisi lain, Lorient 'ketiban rejeki' setelah dianugerahi gelar juara Ligue 2 dan bersama dengan Lens mereka akan promosi ke kasta tertinggi untuk musim 2020/21, yang diharapkan dapat digelar tanpa penonton mulai 22 atau 23 Agustus mendatang.
Setelah sebelumnya presiden Olympique Lyon, Jean-Michel Aulas merasa timnya telah 'dirampok' oleh Ligue 1 karena keputusan pembatalan kompetisi membuat mereka gagal lolos ke Eropa, pimpinan Amiens, Bernard Joannin menyuarakan hal yang sama dan menuding operator kompetisi (LFP) 'tidak adil' dan 'kurang memiliki rasa kemanusiaan'.
"Keputusan ini begitu kejam untuk klub kami, seluruh pemain, pelatih, staf, pegawai, dan terutama suporter," bunyi pernyataan resmi Amiens.
"Sambil menunggu keputusan resmi dari hasil pertemuan petinggi klub, Amiens berhak untuk menggugat keputusan ini demi kepentingan olahraga, khususnya di masa-masa sulit seperti sekarang. Seharusnya pemegang keputusan tidak perlu mengumumkan adanya degradasi."
Ligue 1 mengikuti keputusan Eredivisie yang menghentikan kompetisi musim ini secara dini, namun bedanya di Belanda tidak ada pemberian gelar juara.