Timnas Indonesia Kalahkan Arab Saudi, Bung Towel: Kalah Statistik, Naturalisasi Banyak tapi Masih Main Begitu | OneFootball

Timnas Indonesia Kalahkan Arab Saudi, Bung Towel: Kalah Statistik, Naturalisasi Banyak tapi Masih Main Begitu | OneFootball

In partnership with

Yahoo sports
Icon: Bola.net

Bola.net

·22 November 2024

Timnas Indonesia Kalahkan Arab Saudi, Bung Towel: Kalah Statistik, Naturalisasi Banyak tapi Masih Main Begitu

Gambar artikel:Timnas Indonesia Kalahkan Arab Saudi, Bung Towel: Kalah Statistik, Naturalisasi Banyak tapi Masih Main Begitu

Bola.net - Timnas Indonesia berhasil bangkit setelah kekalahan telak dari Jepang (0-4) dengan mengalahkan Arab Saudi 2-0 pada Selasa 19 November 2024, dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Biar begitu, bagi Bung Towel, kemenangan ini belum sepenuhnya menunjukkan kualitas permainan yang baik. Dalam acara Dua Sisi di TVOne, ia kembali melontarkan kritik tajam terhadap pelatih Shin Tae-yong dan performa timnas secara keseluruhan.


Video OneFootball


"Menang patut disyukuri, apresiasi, tapi apakah kita hanya melihat sekadar menang? Mungkin bagi banyak orang oke, tapi saya melihat sudut yang lain," ujar Bung Towel.

Ia mempertanyakan apakah hasil tersebut sudah sepadan dengan investasi besar yang telah dilakukan, terutama dalam mendatangkan pemain-pemain naturalisasi.

Statistik Jadi Sorotan Utama

Bung Towel menyoroti statistik pertandingan melawan Arab Saudi yang menurutnya menjadi cerminan kualitas permainan.

"Lawan Arab, possession kita 23, Arab 77, jumlah shooting kalah, jumlah passing kalah, akurasi passing kalah. Jadi statistik pertandingan itu mempertontonkan kualitas permainan kita," tegasnya.

Meski skor akhir berpihak pada Indonesia, ia menilai dominasi permainan masih dikuasai oleh Arab Saudi. Menurutnya, filosofi dasar dari program naturalisasi adalah untuk memperkecil kesenjangan kualitas dengan tim-tim papan atas Asia.

Hanya, ia merasa tujuan ini belum tercapai meskipun ada banyak pemain naturalisasi yang memperkuat skuad Garuda.

“Apakah itu sepadan kah dengan suplai, dengan support, pemain naturalisasi yang se-abrek itu tapi kita masih main begitu?” tanyanya retoris.

Lihat jejak penerbit