Bola.com
·2 Februari 2025
In partnership with
Yahoo sportsBola.com
·2 Februari 2025
Bola.com, Jakarta Di balik kesuksesan seorang pelatih, ada asisten pelatih di belakangnya. Guus Hiddink contohnya. Sukses Hiddink menukangi Korea Selatan di Piala Dunia 2002 tak lepas dari para asistennya. Ini bisa jadi cermin bagi Patrick Kluivert.
Pada Piala Dunia 2002, tak ada yang menyangka Korsel bakal mampu merangsek jauh hingga ke semifinal. Tapi itulah yang terjadi.
Jika saja di semifinal mereka bisa mengalahkan Jerman, bukan tak mungkin Ksatria Taegeuk-lah yang akan tampil sebagai kampiun. Tapi, posisi peringkat keempat saja sudah membuat dunia geger.
Maklum, sejak keikutsertaannya di pentas terakbar empat tahunan besutan FIFA sejak 1986 di Meksiko, Negeri Ginseng selalu kandas fase grup.
Pencapaian spektakuler tersebut menjadikan Korsel satu-satunya negara Asia yang pernah tampil di semifinal kasta tertinggi.
Sukses Korsel tentunya tak lepas dari 'sentuhan midas' Hiddink. Ia didapuk sebagai juru taktik semusim sebelum Piala Dunia 2002 digelar.
Dengan persiapan yang boleh dibilang mepet, Hiddink menyiapkan mesin perangnya. Nama-nama beken, termasuk yang berkarier di luar negeri macam Ahn Jung-hwan (Perugia), Seol Ki-hyeon (Anderlecht), Yoon Jong-hwan, dan ( Cerezo Osaka) dipanggil mudik.