Stats Perform
ยท4 Februari 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
ยท4 Februari 2022
Karier bek Paris Saint-Germain Sergio Ramos terancam tamat lantaran cedera yang tak kunjung mereda.
Bek 35 tahun itu bergabung dengan PSG dari Real Madrid pada musim panas lalu, tetapi baru tampil sebanyak lima kali di semua kompetisi musim ini karena permasalahan otot.
Dan, menurut media Prancis Le Parisien, legenda Madrid itu mempertimbangkan gantung sepatu karena tubuhnya mulai tidak kuat.
Selama 18 bulan terakhir, karier Ramos dibayangi oleh cedera tak berkesudahan, ia cuma tampil 15 kali di La Liga musim lalu bersama Madrid, dan melewatkan Euro 2020 karena jarang tampil di klub.
Dua cedera utama yang melandanya musim kemarin adalah meniskus yang robek dan radang tendon.
"Cederanya sangat sulit karena Anda tak pernah bisa memprediksi bagaimana mereka bakal berevolusi," ungkap Jean-Marcel Ferret, mantan dokter tim nasional Prancis.
"Ini semua soal konfigurasi otot betis."
"Anda harus mempertimbangkan bagaimana ototnya sudah menua, mengingat berbagai hantaman yang Ramos terima selama 19 musim kariernya di level tertinggi, dan betapa itu telah melemahkan betisnya."
Cedera tersebut dikenal sebagai "sindrom betis tua", dengan Ferret meyakini betis Ramos sudah kehilangan kelenturan sehingga semakin rapuh.
Ramos adalah salah satu pemain tersukses di dunia. Ia sudah memenangkan lima gelar La Liga, empat Liga Champions Eropa, dua Piala Eropa, satu Piala Dunia, dan berbagai trofi lain.
Bersama Sevilla, Madrid, PSG, dan tim nasional Spanyol, ia juga sudah mengemas lebih dari 900 penampilan.
Ramos mencetak gol pertamanya buat PSG ketika menghajar Reims 4-0 bulan lalu.
"Saya sangat bahagia atas kemenangan ini dan atas gol pertama saya bersama tim ini," ujar Ramos pasca-laga.
"Saya senang bisa bermain 90 menit. Saya ingin didukung publik. Ini gol pertama saya buat PSG dan semoga akan ada banyak lagi."
"Penting membangun kebiasaan dan rutinitas. Saya sudah kembali bersama skuad selama tiga pekan dan mulai mengikuti ritmenya."
"Senang sekali karena saya sudah menepi dari lapangan untuk waktu yang lama, padahal itulah rumah saya. Saya sangat bahagia."