Stats Perform
·11 Mei 2022
In partnership with
Yahoo sportsStats Perform
·11 Mei 2022
Grup asal Indonesia dengan nama Pakuan Football Enterprise telah resmi menjadi pemilik dari klub divisi dua kompetisi Portugal, Estrela da Amadora. Dengan sosok Dodi Irwan Suparno di belakang Pakuan FE, mereka punya ambisi besar dalam industri sepakbola.
Pemilihan Estrela Amadora sebagai klub yang diberi dukungan oleh Pakuan FE sudah melalui perhitungan. Tentunya, mereka juga melihat bagaimana kompetisi Portugal adalah salah satu yang terbaik di Eropa, bahkan dunia. Plus, karena sejarah dari Estrela itu sendiri.
Estadio Jose Gomes atau lebih dikenal dengan Estadio da Reboleira yang memiliki kapasitas sebesar 9.288 orang, merupakan kandang dari Estrela Amadora. Klub ini sendiri berdiri pada 1932, dengan letak kurang dari 20 menit dari Kota Lisbon.
Berbekal Grand Plan yang matang, Pakuan Football Enterprise akan fokus dan melakukan program restrukturisasi usia muda dan U-23, dan memberikan target setidaknya dalam waktu dua tahun ke depan tim senior Estrela da Amadora dapat naik ke divisi 1 Liga Portugal.
Bukan tidak mungkin, akan ada pemain Indonesia yang bisa merasakan atmosfer sepakbola Portugal di masa mendatang. Dodi juga menunjuk sosok Jaino Matos, orang asal Brasil yang sudah malang melintang di sepakbola Indonesia dalam urusan pembinaan, sebagai sporting director.
"Sangat penting dan krusial untuk menempatkan seorang Sporting Director yang bukan hanya memahami secara mendalam sisi teknis sepakbola Eropa seperti pemilihan pelatih yang tepat, pemilihan pemain-pemain usia muda U-23 dan U-19 di dalam tubuh tim manajemen Estrela da Amadora, namun juga memiliki kemampuan administratif untuk mengembangkan seluruh ide para investor, serta merealisasikannya melalui rancangan konsep yang matang dalam beberapa tahun ke depan untuk menentukan positioning klub yang tepat di level tersebut," ucap Dodi.
Jaino sendiri bicara peluang untuk pemain asal Indonesia bisa gabung Estrela Amadora. Menurutnya, sudah masuk rencana bahwa hal itu akan dilakukan, namun Estrela tidak mau asal dan mau pemain yang diajak gabung punya bekal khusus supaya sesuai standar Eropa.
“Kita membutuhkan kesiapan yang sangat matang sebelum mengirimkan pemain asal Indonesia ke level Eropa, faktor terbesar penyebab pemain gagal bersaing karena belum memiliki kesiapan baik secara mental maupun fisik," ucap Jaino.