Bola.net
·6 febbraio 2025
In partnership with
Yahoo sportsBola.net
·6 febbraio 2025
Bola.net - Ruben Amorim, pelatih kepala Manchester United, mengungkapkan bahwa klub sangat berhati-hati dalam urusan transfer ketika ditanya tentang pendapatnya mengenai bursa transfer musim dingin yang baru saja berlalu.
Klub berjuluk The Red Devils ini melepas Marcus Rashford, Antony, dan Tyrell Malacia dalam status pinjaman selama jendela transfer Januari.
Sementara itu, mereka hanya mendatangkan dua pemain muda: Ayden Heaven, bek tengah berusia 18 tahun dari Arsenal, dan Patrick Dorgu, bek kiri berusia 20 tahun dari Lecce.
Manchester United sempat dikaitkan dengan Mathys Tel dari Bayern Munchen, tetapi negosiasi dengan klub Jerman itu gagal. United hanya ditawari kesepakatan pinjaman tanpa opsi pembelian, dan akhirnya Tel bergabung dengan Tottenham Hotspur.
1 dari 4 halaman
Amorim menjelaskan bahwa kehati-hatian klub dalam bursa transfer musim dingin ini didorong oleh keinginan untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu.
"Yang saya rasakan adalah klub sedang mengambil waktu mereka. Kami tahu urgensi situasi tim saat ini, dan semua orang di sini tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti di masa lalu. Kita lihat saja nanti di musim panas," ujar Amorim.
"Namun, seperti yang saya katakan, kami sangat berhati-hati dengan transfer karena kami pernah melakukan beberapa kesalahan di masa lalu."
2 dari 4 halaman
Manchester United meresmikan transfer Patrick Dorgu dari Lecce, Minggu (02/02/2025). (c) Manchester United Official X
Heaven dan Dorgu berpeluang melakukan debut mereka bersama Manchester United dalam laga putaran keempat Piala FA melawan Leicester City pada Jumat malam.
Pertandingan ini menjadi tantangan besar bagi Amorim yang sedang berada di bawah tekanan untuk memberikan hasil positif setelah kekalahan 0-2 dari Crystal Palace di Liga Inggris pekan lalu.
Amorim mengakui bahwa posisinya sebagai pelatih menjadi bahan perdebatan akibat performa tim yang kurang memuaskan.
"Itu jelas, dan itu juga menarik. Saya tahu ketika memilih profesi ini bahwa ada risiko terkait hasil. Saya juga tahu ketika datang ke sini, saya melihat jadwal, saya melihat tim, dan keputusan saya untuk mengubah segalanya di tengah musim tanpa pemain baru adalah risiko besar bagi seorang pelatih," tambahnya.