Bola.com
·6 febbraio 2025
Wiel Coerver dan Jejaknya di Timnas Indonesia: Antara Olimpiade Montreal dan SEA Games 1979
![Immagine dell'articolo:Wiel Coerver dan Jejaknya di Timnas Indonesia: Antara Olimpiade Montreal dan SEA Games 1979](https://image-service.onefootball.com/transform?w=280&h=210&dpr=2&image=https%3A%2F%2Fcdn1-production-images-kly.akamaized.net%2F9bRqBeusnWWqdzJXZxsNtX66o8E%3D%2F1200x675%2Fsmart%2Ffilters%3Aquality%2875%29%3Astrip_icc%28%29%3Aformat%28jpeg%29%2Fkly-media-production%2Fmedias%2F1229256%2Foriginal%2F010300400_1462928851-wiel-coerver.jpg)
In partnership with
Yahoo sportsBola.com
·6 febbraio 2025
Bola.com, Kediri - Nama Wiel Coerver sangat melegenda di sepakbola Indonesia pada era 1975-1979. Adalah Ketum PSSI Bardosono yang awalnya merayu pria asal Belanda itu agar mau menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Kisah kedatangan kali pertama Wiel Coerver ke Indonesia ketika Feyenoord melakukan tur ke Indonesia pada tahun 1974. Feyenoord menggelar partai persahabatan dengan Persipal Palu di Stadion Nokilalaki dengan skor imbang 3-3.
Agenda lawatan luar negeri itu dilakukan Wiel Coerver usai Feyenoord menjuarai Piala UEFA dengan mengalahkan Tottenham Hotspur dengan agregat 5-4 pada partai final. Pada periode itu Wiel Coerver juga memberikan gelar juara Eredivisie kepada Feyenoord.
Di sela-sela laga ujicoba Internasional itu, Bardosono menawari Wiel Coerver untuk sudi membesut Timnas Indonesia untuk persiapan tampil pada Kualifikasi Olimpiade Montreal 1976.
Kesepakatan antara PSSI yang dipimpin Bardosono dengan Wiel Coerver pun terjadi. Pelatih yang dijuluki The Albert Einstein of Football itu sepakat teken kontrak selama dua tahun dengan bayaran 400 ribu Gulden.
"Seleksi pemain Timnas Indonesia untuk kualifikasi Olimpiade Montreal sangat ketat. Dilakukan dalam tiga tahap di Diklat Salatiga, Makassar, dan Jakarta. Kebetulan saya waktu itu siswa di Diklat Salatiga. Saya lolos seleksi tahap pertama, tapi gugur di Makassar," ungkap Gusnul Yakin.